ANALISIS

Bukan Ujian Juventus Sebenarnya

CNN Indonesia
Rabu, 15 Mar 2017 11:17 WIB
Juventus melaju ke perempat final dengan catatan pertahanan terbaik. Akan tetapi, Si Nyonya Tua sebenarnya justru berleha-leha melawan FC Porto.
Juventus lolos ke perempat final setelah menang 1-0 atas FC Porto di Stadion Turin. (REUTERS/Giorgio Perottino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenangan 1-0 Juventus atas FC Porto membuat Massimilliano Allegri untuk kali ketiga dalam kariernya bermain di perempat final Liga Champions. Satu kali bersama AC Milan dan dua kali bersama Si Nyonya Tua.

Tiga poin kali ini juga menandakan betapa kuatnya lini pertahanan Juventus. Mereka adalah satu-satunya kesebelasan yang mendapatkan cleansheet atau tidak kebobolan di dua leg 16 Besar Liga Champions. Juventus menang 2-0 di markas Porto dan menang 1-0 di Stadion Turin.

Si Nyonya Tua juga jadi kesebelasan yang paling sering tak kebobolan di Liga Champions. Dari delapan pertandingan yang sudah mereka lakoni, Juventus enam kali merebut cleansheet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, catatan-catatan itu belum jadi bukti ketangguhan Juventus di Eropa.

Pada dua pertandingan melawan Juventus, FC Porto selalu bermain dengan 10 orang sejak babak pertama. Di leg pertama, bek Alex Telles menerima kartu kuning kedua pada menit ke-27, sementara di leg kedua Maxi Pereira diusir keluar di menit ke-10 karena menghalangi proses gol dengan tangannya.

Saking dominannnya dalam laga melawan Porto, Juventus bahkan sampai mencatatkan penguasaan bola hingga 76,4 persen di leg pertama dan 66,3 persen di laga kedua. Padahal rataan Juventus ketika menghadapi klub-klub Liga Italia hanya mencapai 55,3 persen.
Paulo Dybala (kanan) mencetak gol untuk Juventus dari titik penalti.Paulo Dybala (kanan) mencetak gol untuk Juventus dari titik penalti. (Reuters / Stefano Rellandini )

Di bawah Allegri, Juventus memang bukan menjadi tim yang mengandalkan penguasan bola. Dengan menggunakan formasi 4-2-3-1, pemain yang paling sering menguasai bola di kubu Juventus adalah Leonardo Bonucci yang berposisi sebagai bek tengah. Dalam laga semalam, Bonucci bahkan sampai mencatatkan 101 umpan -- terbanyak di antara pemain lainnya di perempat final Liga Champions.

Akan tetapi, Juventus sendiri tak mampu berbuat banyak dengan penguasaan bola itu. Mereka hanya mampu menciptakan 15 peluang dengan hanya tiga yang mengarah ke gawang lawan.

Di babak kedua, Juventus bahkan semakin mengendurkan kendali mereka dan membiarkan FC Porto leluasa menciptakan peluang. Selama 45 menit terakhir, Juventus menciptakan lima peluang sementara Porto bisa menorehkan enam peluang.

Beruntung Porto sendiri tak mampu menciptakan peluang yang benar-benar bagus sehingga Gianluigi Buffon hanya perlu dua kali mengamankan gawangnya dari serangan lawan.
Pertandingan antara FC Porto dan Juventus merupakan pertemuan dua kiper legendaris, Iker Casillas dan Gianluigi Buffon. Pertandingan antara FC Porto dan Juventus merupakan pertemuan dua kiper legendaris, Iker Casillas dan Gianluigi Buffon. (AFP PHOTO / GIUSEPPE CACACE)

Juventus seolah berpegang pada asumsi bahwa keunggulan tiga gol aggregat (setelah unggul 1-0 di babak pertama), dengan dua di antaranya dua gol tandang, sudah cukup untuk mengantarkan mereka ke perempat final.

Alih-alih coba untuk mengempaskan Porto dengan skor lebih tinggi seperti yang biasanya dilakukan Barcelona atau Bayern Munich, Juventus memilih untuk berleha-leha.

Allegri sendiri menyadari bahwa kemenangan dua leg melawan Porto itu bukan dorongan moral bagi anak-anak asuhannya untuk bisa merebut Liga Champions. Seusai pertandingan, Allegri juga mengirimkan sinyal agar Juventus meningkatkan lagi performa mereka di fase selanjutnya.

"Kami harus meningkatkan kualitas sepak bola kami, karena penampilan di babak kedua sangat tidak diinginkan. Hasil bukan segalanya," kata Allegri, seperti dikutip dari ESPN FC.

"Para pemain kami bermain cerdas di babak pertama tanpa mengambil risiko, tapi melawan 10 orang di babak kedua, kami tidak bermain dengan cepat dan juga bertahan dengan buruk. Kami juga berisiko kebobolan beberapa kali."

"Ini memang hasil maksimal dengan upaya yang minimal, tapi kami tak melakukannya dengan baik."

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER