Jakarta, CNN Indonesia -- Tinggal sebulan lagi kompetisi Liga 1 bakal digelar. Namun, Persipura Jayapura belum menunjukkan geliat persiapan yang menggembirakan.
Manajemen rupanya belum kunjung mengikat kontrak seluruh pemainnya. Keterangan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Persipura Benhur Tommy Mano kepada CNNIndonesia.com, Rabu (15/3) sore.
Lebih lanjut, Tommy Mano menerangkan alasan kontrak pemain yang belum juga dieksekusi. Faktor utamanya adalah persoalan sponsor yang masih mandek.
Permasalahan kontrak karya yang sedang menggelayuti PT Freeport Indonesia tampaknya menjadi imbas bagi Mutiara Hitam.
 Permasalahan kontrak karya PT Freeport Indonesia juga berimbas terhadap kerja sama sponsor Persipura. (ANTARA FOTO/Agus Bebeng) |
Tommy Mano mengakui hingga kini belum ada kejelasan kerja sama sponsor perusahaan tambang emas terbesar di Papua itu dengan klubnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami butuh dana hingga Rp30 miliar untuk kebutuhan klub selama satu musim. Kami harus dapat sponsor yang bisa menutupi kebutuhan dana itu," terang Tommy Mano.
Salah satu dana yang dibutuhkan tentu menyangkut besaran kontrak para pemain mereka dalam satu musim. Tingginya anggaran Persipura juga lantaran besarnya biaya operasional tim yang berada di bagian timur Indonesia itu.
Mereka harus lebih banyak berlaga tandang ke Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, dan membutuhkan ongkos yang sangat besar.
Sementara itu, Tommy Mano mengakui sudah memberikan pengertian kepada para pemainnya terkait belum adanya tanda tangan kontrak di klub.
"Kami sudah adakan pertemuan dengan seluruh pemain. Mereka paham dengan kondisi ini dan masih akan sabar menunggu hingga situasi jelas," terang Tommy Mano.
Cari Sponsor LainBerdasarkan proyeksi manajemen, Persipura berharap dana sponsor sekitar Rp15 miliar di klub mereka. Sisanya mengandalkan sponsor dari Bank Papua.
Melihat mandeknya permasalahan Freeport, Tommy Mano menerangkan, pihaknya mulai mencari alternatif sponsor lain.
Sejumlah perusahaan skala nasional di Papua mulai dilirik untuk digandeng sebagai sponsor.
"Kami masih jalani penjajakan dulu dengan sejumlah perusahaan nasional di Papua. Tapi kami berharap ada kejelasan juga dari Freeport," ujar Tommy Mano.