Jakarta, CNN Indonesia -- Jose Mourinho memberi pisang pada Marcos Rojo di tengah pertandingan Manchester United lawan Rostov pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Bagi Mourinho, itu adalah tindakan darurat dan bukan sebuah hal yang mengandung unsur komedi.
Dua menit setelah Manchester United mencetak gol lewat Juan Mata di menit ke-70, Mourinho menilai Rojo dalam kondisi gawat. Demi menjaga staminanya hingga akhir pertandingan, Mourinho pun melakukan aksi darurat.
Ia mengambil pisang dan kemudian memberikannya pada Ashley Cole yang tengah berdiri di tepi lapangan sedang melakukan pemanasan. Cole memegang pisang itu sampai akhirnya Rojo berlari menghampiri dan mengambilnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambil kembali ke lapangan, Rojo memakan pisang itu dan hasilnya ia bisa tampil hingga pertandingan berakhir.
Saat itu, keberadaan Rojo memang vital mengingat Daley Blind sudah ditarik keluar dan digantikan Phil Jones. Bila Rojo tak kuat melanjutkan pertandingan, maka hanya Young yang punya pengalaman bermain di garis belakang meskipun itu bukan posisi aslinya.
"Saya khawatir pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Saya tahu Marcos Rojo mengalami masalah menghadapi laga yang sulit ini."
"Saya sering kelelahan jadi tahu apa yang dibutuhkan oleh tubuh. Pemain meminta pisang dan ini bukanlah sebuah hal yang patut untuk ditertawakan," tutur Mourinho.
Dalam dunia olahraga, pisang sendiri lebih identik di cabang olahraga tenis. Para petenis biasa memakan pisang di tengah jeda pertandingan sebagai asupan energi agar kuat menjalani laga yang berlangsung selama 3-5 jam.
Sementara itu di sepak bola, pisang malah terkadang diasosiasikan sebagai aksi rasisme. Pada tahun 2014 silam, mantan bek Barcelona, Dani Alves sempat dilempari pisang ketika tengah berlaga lawan Villarreal.
Namun Dani Alves memberikan respon luar biasa dengan mengupas pisang itu dan memakannya. Respon Dani Alves saat itu pun menghadirkan banyak pujian.
(ptr)