Tangerang, CNN Indonesia -- Jauh dari putri cantiknya, Paulita Milla, membuat kerinduan mendalam bagi Luis Milla dan sang istri Maria Louisa. Namun, pertengahan tahun nanti, Paulita disebut akan ke Indonesia untuk melepas rindunya kepada kedua orang tuanya.
"Nanti anak-anak juga akan datang ke sini ketika musim panas (tengah tahun)," sebut Louisa saat mendampingi Milla melatih Timnas U-22 di Lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH) Karawaci, Tangerang, Jumat (17/3).
Sejak resmi menjadi pelatih timnas, Milla datang ke Indonesia ditemani Louisa, selain dua asisten pelatihnya, Miguel Gandia dan Eduardo Perez. Louisa menjadi sosok yang tak pernah henti memberikan dukungannya kepada Milla.
Bahkan diboyongnya sang istri ke Indonesia disebut sebagai bentuk keseriusan Milla untuk menjadi pelatih timnas. Louisa menyebut kehadirannya di Indonesia supaya Milla tidak kesepian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Louisa menyebut dirinya menyukai suasana di Indonesia, khususnya Jakarta dan Karawaci, Tangerang, tempat tinggalnya.
Ia pun mengakui bahwa orang Indonesia punya kemauan yang sangat kuat untuk sepak bola. "Semoga beruntung," ucapnya.
Menyoal suasana di Indonesia, Louisa menyebut Indonesia memiliki kota-kota bagus yang dipenuhi dengan orang-orang baik.
Termasuk makanan Indonesia yang disebut sedikit pedas namun ia tetap lahap untuk menghabisi makanannya. Menu favoritnya adalah nasi putih.
Lagi-lagi, kemacetan jadi satu-satunya hal yang paling ia benci. "Tapi intinya, saya sangat senang berada di Indonesia," ungkapnya.
Jika libur akhir pekan Milla dan istri lebih senang menghabiskan waktunya untuk keliling hotel bintang lima di Jakarta. Di hotel itu, Milla hanya ingin menjajal hotel-hotel bagus di Jakarta sekaligus mencoba berbagai menu makanan yang ditawarkan.
"Milla kalau libur biasanya keliling hotel berbintang di Jakarta buat menginap sama mencicipi makanan bersama istrinya. Kalau dia ke PSSI, kami biasanya sediakan pizza atau makanan Indonesia sup buntut," kata Hanif melalui perbincangan santai bersama CNNIndonesia, Kamis (16/3) malam.
Tak hanya itu, selama sekitar dua bulan tinggal di Indonesia, kemampuan berbahasa Indonesia Milla juga semakin baik. Ia sudah bisa menguasai beberapa kata yang sudah lazim dipelajari orang asing.