Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pemain tim nasional Singapura, Kadir Yahaya, mengingatkan bahwa pemilihan ketua umum Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) pada akhir April nanti akan menjadi titik penting dalam sejarah mereka.
Jika mengambil langkah yang salah, menurut Kadir, maka sepak bola Singapura bisa terkena "tsunami" dan juga terancam menjadi tim kecil di Asia, seperti Timor Leste.
"Kami berada pada titik krusial dalam sepak bola kami, dan jika kami tidak berkembang dalam lima tahun ke depan, musuh-musuh yang secara realistis bisa kami kalahkan hanya negara-negara kecil, seperti Bhutan, Mongolia, dan Timor Leste," kata Kadir seperti dikutip dari
ESPN FC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suka atau tidak, ada tsunami yang akan mengguncang sepak bola Singapura. Lebih baik berhenti bersungut-sungut dan tetap fokus."
Pemilihan presiden FAS akan digelar pada 29 April. Dua kandidat utama yang berebut posisi adalah mantan Dewan Konsul FAS, Lim Kia Tong, dan juga pemimpin klub Hougang United, Bill Ng.
Kadir menyatakan tak punya preferensi calon presiden FAS. Ia mengingatkan, sosok yang akan memenangi pertarungan itu punya tugas teramat besar di masa depan, yaitu menarik minat penonton ke stadion dan menyediakan jalan bagi para pemain muda.
"Saya harap presiden nanti adalah orang yang punya pekerjaan tetap di sepak bola dan bisa mengambil keputusan penting secara cepat," kata mantan pahlawan Singapura yang membawa negaranya juara Piala AFF 1996 itu.
"Kami berada di titik penting. Saat ini kami hanya fokus pada Piala AFF dan SEA Games. Kami harus punya target lebih tinggi, tapi standar kami semakin menurun. Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan."
Singapura sendiri saat ini berada di nomor 163 dunia di peringkat FIFA. Singapura tertinggal dari Filipina (124), Thailand (127), Vietnam (136), Malaysia (161), tapi masih lebih tinggi dari Indonesia (167).