Kekurangan di Balik Kecepatan dan Keberanian Saddil Ramdani

CNN Indonesia
Sabtu, 25 Mar 2017 05:02 WIB
Kiprah Saddil Ramdani jadi salah satu yang mendapatkan pujian di balik buruknya performa timnas Indonesia U-22 kala melakoni uji coba perdana.
Kiprah Saddil Ramdani jadi salah satu yang mendapatkan pujian di balik buruknya performa timnas Indonesia U-22 kala melakoni uji coba perdana. (Dok. PSSI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kiprah Saddil Ramdani jadi salah satu yang mendapatkan pujian dibalik buruknya performa timnas Indonesia U-22 kala melakoni uji coba perdana di bawah asuhan Luis Milla.

Meskipun begitu pemain yang bermain di sayap kiri tersebut mengaku masih banyak kekurangan dalam dirinya. Atas dasar itu Saddil pun bertekad bekerja keras untuk bisa menampilkan yang terbaik buat Indonesia.

Skuat Indonesia di bawah asuhan Luis Milla diberikan target tinggi oleh PSSI. Mantan juru taktik timnas Spanyol U-19 dan U-21 itu diberi target juara SEA Games 2017 dan empat besar Asian Games 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saddil mengaku kecewa ketika skuat Garuda dibantai Myanmar dengan skor 1-3 dalam laga uji coba perdana di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, 21 Maret 2017.

"Saya belum merasa terlalu diharapkan. Di pertandingan kemarin, kami merasa banyak pelajaran yang bisa diambil. Salah satunya, dari segi fisik maupun mental bertanding kami," keluh Saddil kepada CNN Indonesia.com.

Padahal, Saddil berharap di laga perdana itu mampu memberi kenangan manis sebelum melakoni pemusatan latihan di Spanyol selama sebulan. Bagi Saddil, berseragam timnas adalah impian yang tercapai.

Pemuda asal desa Roda, Kabupaten Raha, Sulawesi Tenggara itu kali pertama diseleksi untuk berseragam Garuda oleh Eduard Tjong yang memimpin timnas Indonesia U-19 untuk Piala AFF U-19 2016 di Vietnam.

Peluang untuk bertahan di timnas itupun berlanjut. Ia kembali dipanggil mengikuti seleksi timnas U-22 oleh Luis Milla. Saddil ikut di semua tahapan seleksi hingga terpilih sebagai satu dari 26 nama yang lolos untuk mengikuti laga uji coba perdana melawan Myanmar.

Kecepatan dan keberaniannya untuk memberikan umpan silang kepada striker di posisi depan membuatnya dipercaya Milla menjadi pemain inti yang diturunkan sebagai starter.

Kepercayaan yang dibayar lunas dengan pergerakan lincah, dan salah satunya berbuah assist untuk gol Nur Hadianto yang membuat skuat Garuda sempat unggul atas Myanmar.

Berawal dari Kerja Keras di Akademi

Karier sepak bola Saddil dimulai saat ia masuk ke akademi sepak bola (SSB) ASIFA milik Aji Santoso (saat ini pelatih Arema FC).

"Saya memulainya dengan kerja keras di akademi. Saya belum merasa puas sekarang, saya masih butuh belajar supaya ke depannya bisa lebih kerja keras lagi untuk mencapai target," jelas Saddil yang kini berusia 18 tahun tersebut.

Saddil mengakui, masih banyak yang harus diperbaiki baik untuk dirinya sendiri maupun untuk timnas U-22 secara tim. Kekalahan 1-3 dari Myanmar pun jadi pelajaran berharga untuk ke depan, mengingat mereka baru berkumpul sebagai tim selama empat hari.

"Butuh latihan lebih jangka panjang biar kekompakannya bisa lebih diasah lagi," kata Saddil. 

"Target saya, semoga bisa tampil sesuai harapan pelatih, pemain, ofisial dan bisa raih sukses di SEA Games nanti," pungkasnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER