Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat MotoGP sekaligus mantan manajer Valentino Rossi, Carlo Pernat, kagum dengan penampilan The Doctor yang mampu merebut podium ketiga di GP Qatar, Minggu (26/3). Pernat bergurau Rossi telah memalsukan usianya di kartu identitas.
Rossi mampu membungkam pengkritik setelah finis posisi ketiga di GP Qatar. Sebelum balapan di Sirkuit Losail, sejumlah pihak menganggap Rossi sudah tidak mampu bersaing dengan usianya saat ini 38. Terlebih sepanjang tes pramusim dan latihan di GP Qatar pebalap asal Italia itu selalu kesulitan.
Dalam wawancara dengan
Radio 24, Pernat mengaku sempat terlibat perbincangan yang cukup panjang dengan Rossi usai balapan GP Qatar. Pria yang saat ini menjadi manajer Andrea Iannone itu pun mengungkapkan isi pembicaraannya dengan Rossi.
"Pertama Rossi meminta saya untuk berbicara kepada orang-orang yang mengatakan dia sudah tua, kalau mereka tidak tahu apa-apa. Kemudian kami berbicara soal dua pebalap Spanyol, dia mengatakan satunya 'idiot' dan satunya seperti wanita," ucap Pernat tanpa menjelaskan siapa kedua pebalap Spanyol yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Valentino Rossi berhasil melewati masa-masa sulit di GP Qatar. ( AFP PHOTO / Karim JAAFAR) |
Rossi memulai balapan GP Qatar dari posisi kesepuluh. The Doctor yang sebelumnya mengalami kesulitan, justru mampu tampil impresif dan finis di posisi ketiga. Rossi berhasil melewati sejumlah pesaingnya, termasuk Marc Marquez.
"Untuk Rossi, tidak ada penjelasan selain mengatakan kartu identitasnya palsu. Saya yakin dia masih 25 tahun dan berbohong soal umurnya," ucap Pernat seperti dikutip dari
Tuttomotoriweb.
Sayang bagi Pernat, Iannone gagal menyelesaikan balapan setelah terjatuh di lap ke-11. Padahal pebalap Suzuki itu berpeluang meraih podium setelah mengalami kecelakaan ketika menduduki posisi ketiga.
"Saya berharap ini tidak terjadi lagi. Sangat disayangkan Iannone membuang peluang yang ada. Saya pikir jika dia mampu menghindari kesalahan, maka dia bisa meraih hasil yang hebat. Dia punya kebiasaan buruk menyerang pebalap di depannya," ujar Pernat.