Perayaan 32 Tahun Gelar Juara Dunia Ellyas Pical

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mei 2017 14:51 WIB
Hari ini 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 3 Mei 1985, Ellyas Pical membuat kita bangga setelah menjadi juara dunia tinju pertama yang dimiliki Indonesia.
Sukses Ellyas Pical menjadi juara dunia 1985 menjadi titik kebangkitan tinju Indonesia. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hari ini 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 3 Mei 1985, Indonesia untuk kali pertama memiliki juara dunia tinju. Adalah Ellyas Pical yang menjadi juara dunia tinju pertama asal Indonesia setelah merebut gelar IBF World Super Flyweight Title (kelas bantam).

Tampil di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Elly berhasil mengkanvaskan petinju Korea Selatan Chun Ju-do lewat kemenangan KO pada ronde kedelapan dari 15 ronde yang direncanakan.

Sejak memulai debutnya sebagai petinju, melawan Ju-do adalah pertarungan ke-12 Elly di atas ring. Sepanjang kariernya, Elly sudah 26 kali naik ring dengan rekor 20 kemenangan, 11 di antaranya KO, lima kali kalah, dan satu kali seri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ellyas Pical menjadi juara dunia tinju IBF pada 3 Mei 1985.Ellyas Pical menjadi juara dunia tinju IBF pada 3 Mei 1985. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Dikutip dari Boxrec, total petinju kelahiran Saparua, Maluku Tengah, 24 Maret 1960, tersebut sudah menjalani 217 ronde pertarungan dengan persentase kemenangan KO 42 persen.

Elly yang kini sudah 57 tahun berhasil mempertahankan gelar juara IBF sebanyak enam kali sepanjang empat tahun. Ia dua kali gagal mempertahankan gelarnya.

Pertama, ia gagal mempertahankan gelarnya saat melawan Caesar Polanco di P.I Arena-Coliseum, Jakarta 15 Februari 1986. Namun, Elly mampu bangkit dan membalas kekalahannya atas Polanco dengan balik memukul KO Polanco pada pertarungan kedua di Jakarta, 5 Juli 1986.

Elly juga sempat menjajal tampil di badan tinju berbeda, kala jumpa Khaosai Galaxy di Stadion GBK 28 Februari 1987. Kala itu, langkah Elly terhenti setelah menyerah KO pada ronde 14 pada perebutan gelar juara WBA kelas bantam.

Keberhasilan Ellyas Pical membangkitkan dunia tinju Indonesia.Keberhasilan Ellyas Pical membangkitkan dunia tinju Indonesia. (ANTARA FOTO/Embong Salampessy)
Setelah sempat mengalami depresi pasca kekalahannya, Elly mampu bangkit di bulan kedelapan dan merebut gelar IBF-nya kembali dari petinju Korea Selatan Chang Tae-ill.

Gelar IBF itu kembali lepas usai kemenangan mutlak yang diberikan juri kepada Juan Polo Perez di Valley Sports Arena, Amerika Serikat, pada 1989. Itu jadi pertarungan terkahir Elly di atas ring untuk memperebutkan gelar IBF.

Gelar juara dunia yang diraih Elly merupakan titik kebangkitan Indonesia di dunia tinju. Indonesia kemudian memiliki Nico Thomas, Chris John, M. Rachman, dan terakhir Daud Yordan, yang tercatat pernah merebut gelar juara dunia.

Ellyas Pical sempat menjalani operasi karena penyakit jantung.Ellyas Pical sempat menjalani operasi karena penyakit jantung. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Kini, 32 tahun setelah berhasil mengangkat nama Indonesia di dunia tinju, Elly harus berjuang dengan penyakit jantung. Ia sempat dua kali masuk rumah sakit dan menjalani operasi pemasangan ring.

Elly juga sempat bekerja sebagai satpam di sebuah diskotik di Jakarta, dan ditangkap masuk jeruji besi pada 13 Juli 2005 karena terpergok polisi melakukan transaksi narkoba. Usai divonis tujuh bulan hukuman penjara, Ellyas dibawa Agum Gumelar yang menjabat Ketua KONI (2003-2007) untuk menjadi asistennya.

Elly kemudian menjadi staf karyawan TU hingga saat ini setelah Agum lengser dan digantikan oleh Rita Subowo (2007-2011), dan lalu Tono Suratman (2011-sekarang). Pekerjaannya sehari hari membantu kelancaran TU seperti melakukan foto kopi, mengirimkan surat, merapihkan arsip, dan tugas-tugas administrasi lain.

Rencananya kisah hidup legenda tinju Indonesia itu bakal difilmkan. Elly diklaim sebagai sosok yang inspiratif bagi anak muda menyusul perjuangan dan usahanya untuk meraih cita-cita.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER