Jakarta, CNN Indonesia -- Departemen Wasit PSSI Ngadiman Asri menyebut telah memberikan hukuman sementara kepada Bambang Sutiono, wasit yang memimpin laga Persis Solo melawan Sragen United di kompetisi Liga 2 2017. Bambang dinilai lalai sehingga menyebabkan nyawa seseorang hampir hilang.
Ngadiman menjelaskan, tindakan Bambang yang tidak memberikan hukuman kepada penjaga gawang Sragen United Andi Setiawan yang dengan sengaja menendang kepala Dedi Chayono Putro pada laga di Grup 4 Liga 2 di Stadion Taruna, Sragen, Minggu (30/4) sebagai sebuah kesalahan.
Tindakan yang dilakukan Andi memang mendapat sorotan tajam dari banyak pihak. Pasalnya, Dedi sempat pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tindakan yang kami lihat merupakan tindakan yang tidak bisa ditolerir. Jelas, wasit itu kurang teliti, banyak yang tidak teramati sehingga pengambilan keputusannya tidak tepat," kata Ngadiman melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia, Kamis (4/5).
"Wasit itu tidak akan dimainkan lagi untuk waktu yang belum ditentukan. Bisa jadi selamanya (tidak memimpin pertandingan) karena menyebabkan adanya korban," ujar Ngadiman.
Kendati demikian, sejauh ini belum ada keputusan resmi terkait sanksi yang akan diterima oleh Bambang. Ia akan kembali berkoordinasi dengan Komite Wasit sebelum menjatuhkan vonis.
Namun, Ngadiman menegaskan pihaknya tak mau ada pembiaran terhadap wasit yang kinerjanya buruk.
"Kami ingin hukuman ini bisa membuat semuanya jadi lebih hati-hati. Kejadian ini harus ditindak lanjuti. Seperti keinginan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. Kalau memang tidak bagus, kenapa masih diperlihara?"
Sementara itu, mantan wasit Indonesia Purwanto tak mau banyak komentar terkait ramainya keluhan dan protes yang dilayangkan kepada wasit yang memimpin beberapa pertandingan pada tiga pekan gelaran Liga 1 2017.
Menurutnya, semua wasit yang memimpin pertandingan sudah diberikan arahan terkait materi regulasi law of the game yang digunakan untuk kompetisi. Tentunya, materi tersebut sudah merupakan materi terbaru.
"Semua wasit pasti sudah melwati tes fisik dan materi peraturan yang digunakan. Lalu, tinggal bagaimana penerapannya. Paham tidak dengan aturannya? Berani tidak dia mengambil keputusan di lapangan?" kata Purwanto melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia, Kamis (4/5).
"Apakah regulasi yang ada itu dijalankan? Selain itu yang tidak mudah, apakah dia konsisten dalam mengatur posisi di lapangan untuk memudahkan dalam setiap pengambilan keputusannya," ucapnya menambahkan.
Terkait tekanan dari pihak lain di luar lapangan yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambil wasit, Purwanto tidak menampik hal tersebut. Ia mengakui bahwa tekanan itu pasti ada, namun sebagai seorang wasit profesional harus tetap konsentrasi menjalankan tugasnya memimpin pertandingan.
"Yang lihat jelas, yang tahu kondisinya di lapangan itu kan wasit. Misalnya, ada pemain jatuh, apa itu langsung disebut pelanggaran? Kan tidak, harus dilihat jelas dan seobjektif mungkin," kata Purwanto.