Tangerang, CNN Indonesia -- Sudah menjadi rutinitas, pelatih Timnas Indonesia U-22 Luis Milla menggiring para penggawanya berlatih, di lapangan SPH Karawaci, Senin (8/5) pagi. Seperti biasa pula, para pemain langsung menuju hotel dengan menumpang bus usai latihan pada pukul 10.00 WIB.
Namun, ada pemandangan yang tak biasanya saat rombongan Timnas baru saja keluar dari tempat latihan. Tanpa diduga, bus yang membawa para pemain, staf pelatih dan ofisial Timnas Indonesia itu mogok di tengah jalan.
Sontak para pemain berhamburan keluar bus. Kerusakan itu memakan waktu cukup lama lantaran rupanya mengalami kerusakan mesin yang cukup serius.
"Bus yang disewa kali ini rusak. Ya, namanya juga sewa bus," ujar Paulo Sitanggang saat ditemui
CNNIndonesia.com yang kebetulan mendapati bus Timnas mogok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sontak,
CNNIndonesia.com mencoba menawarkan mobil operasional liputan kepada sejumlah pemain untuk menumpang hingga Hotel Yasmin, Karawaci, tempat menginap skuat Garuda.
Maklum, mereka memang harus segera sampai hotel meski bus mogok. Apalagi, Milla yang menumpang mobil terpisah sempat meminta agar pemain sampai hotel lima menit lagi, meski bus masih mogok.
Awalnya para penggawa muda Timnas U-22 terlihat sungkan ketika tim
CNNIndonesia.com menawarkan tumpangan dadakan bagi mereka.
Namun akhirnya ada lima pemain yang beranjak dari tempat menunggu bus mogok menuju mobil
CNNIndonesia.com, meski tampak malu-malu. Mereka adalah Zalnando, Satria Tama, Miftakhul Hamdi, dan Septian David Maulana.
"Maaf ya kami menumpang. Terima kasih sudah kasih tumpangan ya," ujar Septian kepada tim
CNNIndonesia.com.
"Aduh maaf ya, jadi penuh dan kalau bau keringat kami mengganggu," tambah Septian sembari tertawa malu-malu.
 Keceriaan saat lima pemain Timnas Indonesia U-22 menumpang mobil operasional tim CNNIndonesia.com. Mereka adalah Zalnando, Satria Tama, Miftakhul Hamdi, dan Septian David Maulana. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
Di dalam mobil, keceriaan pun begitu terasa meski lima pemain ini baru saja berpeluh lelah menjalani latihan.
Sempat pula terdengar canda tawa di antara mereka ketika bicara soal sepak bola. Salah satu topiknya adalah pengalaman mereka di Liga 1.
Sepintas pula Zalnando bercerita pengalaman pahitnya di Sriwijaya FC kala klubnya takluk 1-2 dari Bhayangkara FC, di kandang sendiri, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Rabu (3/5).
Setelah itu sampai lah pada bagian cerita dari Zalnando yang justru mengundang gelak tawa dan selorohan pemain lainnya di dalam mobil itu.
Ya, dengan polosnya ia menyebut pilihan kata yang tidak tepat ketika bercerita soal pengalaman Sriwijaya FC beruji coba lawan salah satu klub di Jawa Timur.
"Mereka (tim Jawa Timur) awalnya merasa santai-santai saja. Tapi pas main, kami bantai juga 2-1," tegas Zalnando kepada rekan-rekannya.
Tak ayal, empat rekan lainnya tertawa dan berseloroh dengan perkataan Zalnando yang dianggap kurang pas itu.
"Kalau membantai itu 3-0 atau 5-0. Kalau 2-1 sih bukan membantai, cuma mengalahkan saja," demikian celetukan dari Septian sembari tertawa menanggapi cerita Zalnando.
Rekan lainnya pun makin terpingkal tertawa mendengar selorohan dari winger Mitra Kukar tersebut.
"Oh iya ya. Kalau 2-1 cuma mengalahkan, sama seperti skor 1-1 ya," timpal Zalnando mencoba untuk membalas selorohan Septian dengan bercanda pula.
Namun, suasana malah menjadi 'garing' karena candaan Zalnando yang dianggap kurang lucu. Beruntung para pemain tak perlu berlama-lama mendengarkan candaan kurang lucu Zalnando karena mobil yang ditumpangi mereka sudah sampai hotel.
Satu per satu penggawa Timnas Indonesia itu keluar dari mobil minibus sembari mengucapkan terima kasih kepada
CNNIndonesia.com.
Kira-kira beberapa menit kemudian, sebagian besar para pemain Timnas lainnya juga sampai di Hotel Yasmin dengan bus yang baru disewa pengganti bus mogok tersebut.