Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Dani Pedrosa kembali muncul dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2017. Ia bahkan disebut sebagai kuda hitam di ketatnya persaingan musim ini.
Pedrosa tidak pernah absen memenangkan seri gelaran MotoGP sejak memulai debutnya 2006 silam. Kendati belum pernah jadi juara dunia, Pedrosa menjadi salah satu pebalap yang cukup diperhitungkan di kejuaraan dunia.
Pebalap Repsol Honda 31 tahun itu terus melaju. Terakhir, ia tampil sebagai pemenang di Grand Prix MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, pekan lalu. Hasil itu membuatnya berada di peringkat empat klasemen sementara kejuaraan dunia atau selisih 10 poin dari Valentino Rossi di puncak klasemen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jarak Rossi dan Pedrosa berjarak 10 poin dan di antara mereka ada Maverick Vinales dan Marc Marquez. Di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis akhir pekan ini, posisi Rossi sebagai pemuncak klasemen ada dalam ancaman.
"Setelah akhir pekan yang hebat di Jerez, kami sekarang menuju ke Le Mans dalam suasana yang sangat positif," kata Pedrosa dikutip Crash.net.
"GP Prancis selalu menantang. Cuacanya kerap kali berubah dan membuat sulit pebalap untuk menemukan ritme dalam sesi latihan atau untuk merencanakan performa konsisten di tiap lap karena mungkin cuacanya yang terlalu dingin atau sebaliknya," tuturnya melanjutkan.
Pedrosa menyebut lintasan di Sirkuit Le Mans sendiri sangat pendek, yaitu 13,629 km dengan catatan rekor tercepat 1 menit 32,879 detik yang dibuat Rossi pada 2015 lalu.
Di Le Mans, Pedrosa, pebalap asal Spanyol itu membutuhkan akselerasi motor yang bagus juga konsistensi yang menjadi kunci balapan sebenarnya. Kerja sama dengan tim yang berjalan baik membuat Pedrosa yakin bisa mempertahankan capaian level yang sama seperti yang diraihnya di Jerez pekan lalu.
"Trek sendiri sangat pendek dan perubahan kecil di lap bisa membuat perubahan besar di klasemen. Semoga motor ini bekerja dengan baik," tutur Pedrosa.