Jakarta, CNN Indonesia -- Turnamen superseries Indonesia Open 2017 menetapkan Jakarta Convention Centre (JCC) sebagai venue andalannya menggantikan Istora Senayan yang masih dalam proses renovasi. Beragam kelebihan dan kekurangan bakal terjadi.
Perhelatan kejuaraan bulutangkis paling bergengsi di Indonesia ini berbeda dari tahun sebelumnya, sehubungan dengan renovasi Istora Senayan untuk Asian Games 2018.
Perubahan lokasi ini telah melalui verifikasi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan diharapkan memberikan semangat baru bagi para atlet bulutangkis khususnya atlet Indonesia.
Salah satu atlet yang bersemangat dengan perubahan venue adalah pemain ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir. Pebulutangkis yang akrab disapa Butet itu belum pernah menjuarai Indonesia Open bersama pasangannya, Tontowi Ahmad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal target, mau tidak mau saya harus bilang walau belum pulih 100 persen, saya ingin juga kasih gelar karena masih ada rasa penasaran dengan Owi [sapaan Tontowi]. Di negara sendiri masa tidak bisa?" kata Butet di Jakarta, Senin (22/5) sore.
"Dan tadi sempat ada obrolan bahwa tahun ini digelar JCC? Selama ini di Istora Senayan kurang beruntung, sekarang mungkin [di JCC] bisa juara," katanya menambahkan.
Lain halnya dengan Butet, pemain ganda putra Berry Angriawan agak khawatir dengan penyelenggaraan ajang tersebut di JCC. Berry memprediksi penonton akan lebih sedikit karena kapasitas JCC tidak sebesar Istora Senayan.
"Menurut saya merugikan penonton. Mungkin suporter bakal kurang ramai seperti di Istora karena lebih seru kalau ramai penonton. Indonesia tidak seperti di negara lain yang penontonnya diam," ujar Berry.
Sementara itu perwakilan panitia penyelenggara Indonesia Open 2017, Yopi Rosimin, mengakui daya tampung JCC lebih sedikit dari Istora Senayan. Kendati begitu, ia yakin penonton akan lebih nyaman dalam menyaksikan pertandingan.
"Artinya penontonnya duduk sesuai dengan bangkunya masing-masing, tapi kita juga punya rencana nanti pada saat semifinal dan final ada kursi [tambahan] di lapangan. Kami siapkan mungkin sekitar 200-300 penonton untuk kursi VIP yang di bawah [pinggir] lapangan, itu yang biasanya jadi buruan orang untuk datang," ujar Yopi.
"Kemudian layar pertandingan di lobi atau
stand penjualan selalu ada untuk sebagai tambahan informasi bahwa di lapangan utama sedang berlangsung pertandingan," ujarnya lagi.