Gianyar, CNN Indonesia -- Timnas U-22 kalah 0-1 dari Bali United di laga uji coba ke-lima mereka. Kendati demikian, pelatih Luis Milla mengaku senang dengan penampilan para pemainya yang sudah menunjukkan peningkatan, terutama di koordinasi antar lini.
Milla mengakui, penyelesaian akhir para pemainnya di lapangan masih sangat kurang. Tapi sikap dan perilaku para pemain baik di dalam maupun di luar lapangan sudah bagus.
Pemain disebutnya sudah bisa mengambil sikap dan melakukan perubahan di beberapa situasi penting pada pertandingan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Yang penting saya melihat tim ini ada progres,” sebut Milla pada sesi konferensi pers di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (26/5).
Sepanjang 90 menit pertandingan melawan Bali United, Milla kembali menjajal dua tim berbeda di babak pertama dan ke-dua. Dari perubahan itu, Milla mengaku ingin melihat adanya koordinasi antar lini, yakni dari bek tengah ke sayap juga dari pemain tengah ke penyerang.
“Pemain bagus di
passing, bisa bermain dengan bagus, dan main bola dengan bagus dengan mampu mengumpan ke dalam dan luar mencari ruang kosong. Anak-anak juga mampu memimpin jalannya pertandingan,” jelasnya.
Di babak kedua, Timnas U-22 terlilhat agak kendor dalam serangan maupun pertahanan. Milla menyebut itu adalah kesalahan di lini tengah pemainnya.
“Contohnya, ketika musuh memainkan bola, pemain tengah kurang melakukan
pressing,” sebutnya.
“Menurut saya, progres yang paling bagus adalah adanya koordinasi, khususnya di lini depan dan dalam bentuk permainan sudah ada bentuknya,” lanjut Milla.
“Mestinya kami bisa lebih baik saat ada serangan balik. Gol yang terjadi di babak kedua itu karena kesalahan koordinasi di lini belakang, mereka tidak bisa menanganinya,” terang Milla menjelaskan.
Milla juga memuji penampilan para pemainnya yang dianggap sudah mampu membuka peluang dari sisi kosong dan menyerang dari tengah dan samping.
“Progres kami adalah koordinasi anak-anak saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya,” tutupnya.