Jakarta, CNN Indonesia -- Valentino Rossi makin jadi pusat perhatian dalam gelaran MotoGP Italia akhir pekan lalu. Selain karena bisa bangkit dari cedera yang menimpa usai kecelakaan sepekan sebelumnya, Rossi makin menarik perhatian karena desain helm unik yang digunakannya di balapan tersebut.
Rossi menggunakan helm yang bergambar dirinya mengenakan kostum Timnas Italia. Ada tulisan tentang penalti panenka yang disertai kalimat: "
Un capitano, c'e solo un capitano!" atau artinya "Satu kapten. Hanya ada satu kapten!"
Gambaran itu merupakan bentuk penghormatan Rossi kepada Francesco Totti yang baru saja pensiun. Selain itu, Rossi juga mengukir angka 469 yang merupakan bentuk penghormatan bagi Nicky Hayden yang meninggal beberapa pekan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desainer helm Rossi, Aldo Drudi mengatakan pebalap berusia 38 itu memang selalu bersemangat dan aktif terlibat dalam setiap pembuatan desain helm yang akan digunakannya.
"Kami bekerja sebagai tim dan saya selalu mempertimbangkan Valentino Rossi sebagai bagian dari kami. Rossi selalu mendengarkan saran kami dengan penuh rasa penasaran dan ia selalu menambahkan ide-ide untuk mengembangkannya," tutur Drudi seperti dikutip dari
Asphalt and Rubber.
Menurut Drudi desain helm yang unik dan bagus akan memberikan dorongan semangat dari sisi psikologi bagi seorang pebalap.
"Kami menempatkan seluruh semangat kami dalam karya dan tugas kami adalah membuat desain unik yang bisa memberi dorongan semangat dari sisi psikologi."
"Hal ini seperti sebuah ritual. Sejak zaman dulu, seorang ksatria mengecat wajahnya sebelum bertarung untuk membuatnya terlihat agresif," ucap Drudi memberikan perumpamaan.
Drudi mengaku timnya selalu bersemangat dalam tiap diskusi dengan Rossi lantaran 'The Doctor' selalu menunjukkan gairahnya.
"Bersama Valentino Rossi, kami bekerja pada level yang berbeda. Kami selalu membuat sesuatu yang didasarkan pada emosi kuat yang mengikat Rossi dan juga bisa memancarkan gairahnya."
"Ketika kalian bekerja sama dengan seseorang yang sudah sembilan kali juara dunia, maka tim ini juga harus jadi tim yang layak untuk sang juara dunia tersebut," ujar Drudi.