Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah derasnya desakan Bobotoh yang meminta Djadjang Nurdjaman mundur dari kursi pelatih Persib Bandung, kapten Maung Bandung Atep justru berharap pelatihnya itu bertahan.
Desakan dari Bobotoh muncul setelah Persib menuai hasil buruk di empat laga beruntun selama sebulan terakhir di kompetisi Liga 1 2017. Puncaknya, ketika Maung Bandung dikalahkan Bhayangkara FC 0-2 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Minggu (4/6).
Buat Atep, ini adalah sebuah risiko bagi Djanur, sapaan akrab Djadjang Nurdjaman, untuk menangani tim besar sekelas Persib. Kendati demikian, Atep sangat menyayangkan jika pelatih yang sukses mengantar Persib juara ISL 2014 harus mundur dari jabatannya.
"Saya pribadi sangat menyayangkan kejadian ini, karena kita ini tim, jadi semua ikut bertanggung jawab. Saya berharap kami (Persib dan Djanur) masih sama-sama di tim ini. Kami masih butuh sosok Pak Djadjang yang sangat mengerti tim ini," kata Atep kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atep pun meminta agar Bobotoh menyudahi desakan yang meminta Djanur untuk mundur. Pasalnya, sampai saat ini, para pemain masih nyaman bersama Djadjang.
Di ranah sosial media juga ramai disuarakan Bobotoh soal pelatih Timnas Thailand. Kiatisuk Senamuang untuk menggantikan Djanur di Persib. Menanggapi hal itu, Atep menyebut tidak yakin kehadiran pelatih baru bisa lebih sukses dari apa yang diraih Djanur bersama Maug Bandung sejauh ini.
"Saya tidak menjamin pelatih baru bisa lebih sukses dari Pak Djadjang. Karena banyak pelatih sukses di luar Bandung, tapi ketika melatih Persib tidak bisa berbuat banyak," ungkap Atep.
Selama sembilan tahun bergabung bersama Persib, Atep menilai ada yang berbeda ketika Djanur masuk menangani timnya.
"Hal pertama yang dibangun adalah disiplin, kebersamaan, kekompakan. Itu sebenarnya yang membuat kami kuat," ujarnya.
Lanjut Atep, apa yang dilakukan Persib bersama Djanur di 2014 saat jadi juara ISL, kini pun tengah dilakukan lagi sekarang. Namun, banyaknya pemain baru di Persib membuat tim harus menjalani proses lebih lama dari sebelumnya.
"Kalau waktu juara kami hampir tiga tahun berada di tim yang sama. Kalau sekarang kan baru beberapa bulan kami sama-sama," ucapnya.