Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mengatakan tuntutan Bobotoh mendesak Djadjang Nurdjaman mundur berlebihan. Ia menilai, pelatih yang akrab disapa Djanur itu masih berhak mendapat kesempatan.
Djanur sebelumnya menyampaikan niat kepada manajemen untuk mundur karena desakan dari Bobotoh. Tuntutan para pecinta Maung Bandung itu kian menjadi-jadi setelah Persib mengalami dua kali kekalahan beruntun dan belum menang dalam empat laga berturut-turut.
"Seharusnya mereka mengerti. Persib memang saat ini sedang tampil tidak bagus, tapi bukan berarti yang terburuk (di Liga 1)," tegas Umuh saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Selasa (6/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persib baru kalah dua kali sejauh ini. Coba lihat beberapa tim besar seperti Semen Padang malah sudah kalah empat kali."
Umuh justru mengendus tuntutan yang digaungkan para Bobotoh ini rawan dimanfaatkan segelintir orang. Ia menambahkan, pihak-pihak tersebut menanti momen yang tepat untuk melengserkan Djanur, termasuk dirinya dari Persib.
"Saya tahu kok. Ada oknum dari Bobotoh yang kelakuannya seperti maling yang pernah bawa lari uang tiket. Sekarang dia juga yang ingin saya mundur dari Persib," ungkap Umuh.
Padahal, Umuh menyebut dirinya sebagai Bobotoh yang banyak berkorban untuk Maung Bandung.
"Dulu waktu masih manajernya Pak Dada (Rosada), saya sempat jadi asisten manajer (pada 2007-2008). Dulu masih pakai APBD untuk mendanai klub," ujar Umuh.
"Tapi kalau uang belum turun dari APBD, dananya saya yang talangin dulu dan jumlahnya tidak sedikit."
Umuh juga berkisah ketika dirinya harus berjibaku menyelamatkan Persib ketika sudah tidak boleh menggunakan APBD. Tepatnya pada 22 Juli 2009, ia diserahi jabatan manajer dari Dada.
"Saat itu tidak ada pendanaan dari sponsor dan masih pakai dana pribadi termasuk dari saya. Dulu tidak ada yang mau bantu sehingga kami yang mendanai hingga akhirnya dapat investor dari konsorsium," terang Umuh.