Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk memanfaatkan media sosial secara positif. Salah satunya untuk meredam perpecahan bangsa yang tengah marak belakangan.
Hal itu disampaikan Menpora saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhist Indonesia (PP Hikmahbudi) Anes Dwi Prasetya di ruang kerjanya, Kantor Kemenpora, Senayan, Kamis (8/6).
Imam menyampaikan, saat ini budaya kritis di kalangan mahasiswa sebagai agen perubahan kurang dominan. Pernan media sosial sejauh ini direbut oleh kelompok-kelompok tertentu yang memiliki kepentingan politis.
"Saya harap teman- teman tidak terlena dengan kegiatan rutinitas internal tetapi tetap harus ditopang dengan kegiatan individual khususnya melalui media sosial, manfaatkan itu dengan baik," ucap Menpora.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menpora Imam berharap kamu muda tidak ikut terpancing memperdebatkan perbedaan ideologi dan agama yang belakang menjadi pemicu konflik sosial.
Ia juga meminta agar kaum muda menyampaikan hal positif melalui tulisan-tulisan kritis terhadap cara berpikir bangsa. Sebagai kaum muda, mahasiswa harus bisa mengembalikan semangat persatuan kepada sejarah dan doktrin agama yang benar, karena pada dasarnya, tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan pengkotak-kotakan.
"Saya ajak untuk tetap kritis jangan takut karena kita negara hukum. Silakan teman-teman yang memiliki blog apapun media sosial apapun ungkapkan sikap kritis terhadap keadaan ini. Karena kalau kita diam berarti kita mempersilakan mereka yang salah untuk terus jalan," ujar Imam.
"Mari kita arahkan ke jalan yang baik karena pada dasarnya semua agama mengajarkan kerukunan, kedamaian, dan solidaritas jika kemudian ada pihak yang ingin memecah-belah, maka harus kita lawan," tegas Imam.