Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan bek sayap Timnas Brasil Roberto Carlos dihantam tudingan menggunakan doping pada Piala Dunia 2002 silam. Seperti dilaporkan media Jerman, ARD, ia diduga menggunakan salah satu perangsang stamina yang merupakan salah satu yang dilarang oleh badan anti doping dunia (WADA) saat dirinya membela Selecao di Piala Dunia Jepang dan Korea Selatan.
Eks Real Madrid itu pun langsung membantah laporan televisi ARD atas tudingan penggunaan doping pada ajang sepak bola dunia itu. ARD memberitakan dugaan tersebut melalui siarang dokumenter mereka beberapa waktu lalu.
“Saya membantah secara keras tudingan yang tak bertanggung jawab dibuat oleh media Jerman ARD dan menegaskan bahwa saya tidak pernah menggunakan jenis obat-obatan apapun yang memberikan saya keuntungan di atas rekan-rekan setim saya,” terang mantan pemain berkepala plontos tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya berjuang selama karier saya dengan jujur dan di atas segalanya dengan loyalitas.”
Ia mengatakan, tuduhan yang diberitakan ARD sama sekali tidak berdasar. Media itu memberitakan setelah mendapat berkas yang diberikan badan nasional antidoping Brasil yang sempat diajukan ke jaksa negara bagian itu pada 2015.
Film dokumenter itu juga menunjukkan pengakuan dari dokter pribadi Carlos, Juio Cesar Alves yang pernah bekerja bersamanya selama 15 tahun.
Dalam tayangan itu ia mengklaim pernah memberikan trik kepada Carlos untuk mengelabui tes doping itu. Namun, tak jelas apakah sang dokter itu menyadari bahwa ia masuk dalam rekaman tersebut.
“Tuduhan bohong terhadap saya jelas sekali melawan cara berpikir saya. Selama 20 tahun karier saya di sepak bola, saya tak pernah terbukti positif mengkonsumsi doping yang bisa meningkatkan kemampuan saya,” terang Carlos.
Brasil sukses menjadi juara pada Piala Dunia 2002 dan Roberto Carlos merupakan salah satu pemain andalan di tim tersebut.