Jakarta, CNN Indonesia -- Djadjang Nurdjaman bicara soal regulasi khusus Liga 1, terutama soal usia muda, dan imbasnya bagi Persib Bandung. Pelatih yang urung mundur dari Maung Bandung itu mengatakan, aturan tersebut sangat menyulitkan Persib.
Bahkan, ia menilai klub-klub masih sangat kesulitan dengan regulasi tak lazim di Liga 1 itu.
Seperti diketahui, PSSI menerapkan regulasi yang mewajibkan setiap klub Liga 1 untuk memainkan minimal tiga pemain U-23. Masing-masing pemain itu pun harus dimainkan setidak-tidaknya selama 45 menit.
Djanur sendiri mengakui para pemain muda Persib sebenarnya belum layak untuk 'dipaksakan' tampil di panggung Liga 1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya Gian Zola dan Febri Hariyadi yang dinilainya layak dimainkan. Sementara tiga pemain lainnya, Angga Febriyanto, Ahmad Baasith di lini tengah dan Fulgensius Billy Paji Keraf di sektor sayap dinilainya masih berada di bawah performanya.
"Tiga pemain muda masih belum memberikan kontribusi. Kita bisa lihat di lapangan. Masih jauh dari harapan sehingga berimbas kepada pemain yang lain," ujar pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
Di satu sisi, Zola dan Febri kerap absen di Persib lantaran masih harus memenuhi panggilan Timnas Indonesia U-22.
"Tidak tahu sampai kapan harus seperti ini. Situasi yang sulit menurut saya. Bahkan pelatih manapun disulitkan dengan adanya regulasi pemain muda ini," terang Djanur.
Djanur sendiri mengatakan tak lantas berpangku tangan dengan aturan tersebut. Sebaliknya, ia sudah berusaha mengoptimalkan potensi para pemain muda itu untuk dimainkan di Liga 1 sesuai regulasi dari PSSI tersebut.
"Bukan berarti kami tim pelatih tidak menempa mental mereka, tapi inilah keadaannya. Sudah tidak ada waktu juga untuk mengganti," katanya.