Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Indonesia dipastikan batal menjalani pemusatan latihan di Spanyol. Sebagai gantinya, menggelar pemusatan latihan di Bali jadi pilihan altarnatif.
Melihat kondisi tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi ikut mengomentari kegagalan Timnas Indonesia U-22 batal ke Spanyol. Dia menyerahkan semua keputusan kepada pelatih Luis Milla.
Batalnya Timnas ke Spanyol dikarenakan mepetnya waktu yang dimiliki. Pasalnya, Indonesia bakal mengikuti ajang kualifikasi Piala Asia U-23 2018 pertengahan Juli dan SEA Games 2017 Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemusatan latihan di Bali dinilai menjadi opsi terbaik untuk meningkatkan efektivitas waktu latihan sekaligus memangkas pengeluaran anggaran PSSI.
"Sejauh ini belum ada laporan detail kepada kami, soal teknis yang menghalangi keberangkatan (Timnas) ke Spanyol untuk TC (pemusatan latihan). Yang pasti kita sudah ada pelatih Spanyol," kata Menpora.
Menpora berharap dengan waktu persiapan yang cukup pendek, tim kepelatihan dan ofisial bisa mempersiapkan program matang untuk melihat performa satu-persatu pemain yang dimiliki saat ini.
"Kalau gagal ke Spanyol, Timnas bisa mengambil waktu sekitar sebulan setengah ini untuk menggembleng pemain dengan cara lain," tutur Menpora.
Salah satu poin yang ingin diketahui selama masa pemusatan latihan adalah melihat racikan program yang diberikan Milla untuk dipahami dengan baik oleh para pemainnya. Selain itu, untuk melihat kesolidan tim yang selama ini juga hilir-mudik membela klubnya di kompetisi Liga 1.
Sementara itu, Timnas baru saja melakoni laga uji coba internasional ketiganya menghadapi Puerto Rico di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, yang berakhir imbang tanpa gol, Selasa (13/6).
Ditanya lawan yang pantas untuk Timnas selanjutnya, Menpora meyakini Milla sudah memiliki nama-nama calon lawan yang layak untuk diajak bertanding. Dia pun tidak mempersoalkan siapa calon lawan yang akan dihadapi timnas.
"Terpenting, apapun hasilnya menang atau kalah bisa menjadi bahan evaluasi sambil memotret kekuatan pemain untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. Itu fungsi pelatih asing, bisa lebih detail melihatnya," ucap Menpora.