Jakarta, CNN Indonesia -- Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jadi satu-satunya wakil Indonesia di babak final Indonesia Terbuka 2017. Bila Tontowi/Liliyana juara, maka mereka akan mengakhiri puasa gelar pemain Indonesia di rumah sendiri yang sudah berlangsung selama tiga tahun.
Setelah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan jadi juara di edisi 2013, tak ada lagi pemain Indonesia yang mampu berjaya pada tiga edisi berikutnya. Pada tahun lalu bahkan Indonesia tak mampu menempatkan satu wakil pun di babak final.
Pada edisi kali ini, Tontowi/Liliyana jadi harapan Indonesia untuk merebut gelar juara. Berikut sejumlah fakta menarik jelang duel Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir lawan Zheng Siwei/Chen Qingchen:
- Satu-satunya pertemuan antara Tontowi/Liliyana lawan Zheng Siwei/Chen Qingchen terjadi di tahun 2014. Saat itu Tontowi/Liliyana yang sudah merupakan pemain papan atas dunia kalah 18-21, 15-21 dari Zheng/Chen yang belum terkenal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Setelah bermain
rubber game di babak pertama menghadapi Kim Dukyoung/Kim Ha Na dari Korea Selatan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memenangkan tiga babak berikutnya dengan dua gim langsung. Hafiz Faizal/Shela Devi Aulia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing, dan Chan Peng Soon/Yen Wei Peck jadi korban keganasan Tontowi/Liliyana.
- Zheng Siwei/Chen Qingchen juga hanya kehilangan satu gim dalam perjalanan mereka ke babak final. Berbeda dengan Tontowi/Liliyana, Zheng/Chen justru harus memainkan
rubber game pada laga semifinal lawan Liu Yuchen/Tang Jinhua.
- Setelah jadi juara di Hong Kong Super Series, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengalami penurunan performa. Pada tahun ini Tontowi/Liliyana belum meraih gelar. Bahkan di Singapura Super Series, Tontowi/Liliyana langsung tersingkir di babak pertama.
- Indonesia sudah tiga tahun tak meraih gelar juara di Indonesia Terbuka. Bila Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kalah di final kali ini, maka Indonesia akan mengalami puasa gelar terlama, yaitu empat tahun.