Jakarta, CNN Indonesia -- Mendiang matador Ivan Fandino dikabarkan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit di Aire sur Adour, Perancis, Sabtu (17/6). Fandino sempat mengungkapkan kata-kata terakhir sebelum dinyatakan meninggal.
Fandino meninggal tidak lama setelah ditanduk banteng Baltasar Iban dalam sebuah pertunjukan
corrida di Arena Aire sur Adour. Dikutip dari
Independent, Fandino meninggal karena luka yang cukup parah di bagian paru-paru.
Sejumlah media juga mengabarkan Fandino mengalami serangan jantung di dalam ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit. Matador kelahiran Orduna, Basque, itu meninggal di usia 36.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, Fandino sempat berharap mendapatkan perawatan medis secepatnya. Fandino yang tidak bisa menahan rasa sakit mengatakan, "Cepat, saya sekarat!"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Ivan Fandino meninggal setelah mengalami luka di bagian paru-paru. (AFP PHOTO / IROZ GAIZKA) |
Sahabat sekaligus matador pengisi
corrida lainya di Arena Aire sur Adour, Juan del Alamo, mengaku tidak menyangka Fandino meninggal. Adalah Alamo yang kemudian membunuh banteng Baltasar Iban yang menanduk Fandino.
"Saya tidak bisa mempercayainya. Tidak ada yang mengerti apa yang terjadi, semuanya terjadi dengan cepat. Banteng menjatuhkannya, dan dia jatuh dengan wajah terlebih dulu," ujar Alamo.
 Momen ketika Ivan Fandino ditanduk banteng. (AFP PHOTO / BERTRAND LANGLOIS) |
Fandino yang sudah 12 tahun menjadi matador, merupakan matador pertama yang meninggal di Perancis sejak 1921. Meski pertarungan banteng lebih terkenal di Spanyol, namun
corrida di sebagian selatan Perancis juga cukup populer.
Pertarungan banteng atau corrida di Perancis sudah mendapat banyak tentangan. Pasalnya, setiap tahunnya ada sekitar 1.000 banteng yang mati karena pertunjukan
corrida.
Fandino sendiri menjadi matador pertama asal Spanyol yang meninggal sejak Victor Barrio sekitar satu tahun yang lalu. Barrio tewas setelah ditanduk banteng dalam
corrida di Teruel.