Jakarta, CNN Indonesia -- Pemain sayap Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri, antusias dapat bermain untuk Timnas Indonesia U-22. Ia juga tak sabar untuk mengenal lebih dalam sosok sang pelatih, Luis Milla.
Egy mengaku belum banyak berinteraksi dengan Milla sebelumnya. Ia mengaku pernah melihat Milla secara langsung dalam sebuah kesempatan, dan mendapat kesan positif terhadap pelatih asal Spanyol tersebut.
"Sepertinya dia (Milla) bukan sosok pelatih yang galak, tapi dia tegas," kata Egy kepada
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (20/6) sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Milla memanggil Egy untuk ikut dalam pemusatan latihan di Bali yang akan digelar mulai 30 Juni mendatang. Pemain 17 tahun hasil didikan Diklat Ragunan tersebut merupakan satu-satunya pemain yang diambil Timnas U-22 dari Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri.
 Egi Maulana saat menerima penghargaan Jouer Revelation Trophee di ajang turnaman Toulon 2017. (Screenshoot via Instagram @egymaulanavikri) |
Di Timnas U-19, Egy cukup berprestasi. Ia sempat mendapatkan Jouer Revelation Trophee dari ajang turnamen Toulon 2017 di Perancis. Trofi tersebut diberikan kepada Egy karena penilaian dirinya sebagai pemain yang paling berpengaruh di dalam tim.
Begitu mendapat kepastian ia masuk Timnas U-22, Egy mengaku langsung menghubungi kedua orang tuanya.
"Mereka juga kaget, 'Kok bisa ke situ?' Ya sudah orang tua bilang untuk kasih yang terbaik. Rekan-rekan tim pun mendukung," ucap Egy.
Usai melakoni pemusatan latihan nanti, Timnas U-22 akan menjalani tiga pertandingan kualifikasi Piala Asia U-23 2018 di Bangkok, Thailand, 19-23 Juli 2017.