Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak cara yang dilakukan pesepakbola dalam meluapkan kegembiraan usai mencetak gol. Tak jarang, selebrasi unik pun dipertontonkan menurut identitas personal masing-masing pemain.
Cristiano Ronaldo misalnya. Bintang Real Madrid dan timnas Portugal ini identik dengan melompat dan membelakangi penonton sembari meregangkan kedua tangan dan kakinya usai mencipta gol.
Beberapa pesepakbola yang taat agama juga punya cara lain untuk mengekspresikan kegembiraannya usai mencetak gol. Seringkali menengadahkan tangan ke atas seraya bersyukur.
Mohamed Salah Ghaly, satu di antara pesepak bola Islam yang tak sungkan menunjukkan identitasnya sebagai muslim yang taat. Ia mengekspresikan kegembiraannya dengan sujud syukur di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Mohamed Salah melakukan sujud syukur usai mencetak gol untuk AS Roma. (AFP PHOTO / ROMAIN LAFABREGUE) |
Pemain kelahiran Mesir, 15 Juni 1992, ini kerap menengadahkan pandangannya ke langit sambil menunjuk ke atas. Setelah itu, ia bersimpuh ke tanah, pertanda sujud syukur kepada sang khalik.
Salah memang terlahir dari keluarga muslim yang taat. Magi, istri Salah, bahkan menamai anaknya Makka yang terinspirasi dari Mekkah, kota suci umat Islam dan tempat lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Pemilihan nama Makka berlangsung cepat tanpa perdebatan. Magi mengusulkan Makka karena menyukai kota tersebut dan Salah langsung menyetujuinnya.
Untuk membedakan kota suci dan lokasi perjudian, Magi mengubah ejaan Mecca (dalam bahasa Mesir) menjadi Makka.
Kendati merumput di beberapa klub Eropa, di mana pemeluk Islam menjadi minoritas, Salah yang kini merapat ke Liverpool, tak meninggalkan identitasnya sebagai muslim yang taat.
Ketika bermain untuk FC Basel, Chelsea, Fiorentina, dan AS Roma, Salah tetap melakukan kewajiban salat di waktu luang. Terutama melakukan sujud syukur di lapangan seusai mencetak gol.
Di skuat Liverpool sendiri ada beberapa pemain muslim lainnya, yakni Emre Can dan Sadio Mane.