Suasana Haru Ruang Ganti Timnas Indonesia Usai Lawan Malaysia

Bowie Haryanto | CNN Indonesia
Kamis, 31 Agu 2017 09:47 WIB
Manajer Timnas Indonesia U-22, Endri Erawan, mengatakan ada sejumlah insiden tak terlupakan yang dilaluinya bersama skuat Garuda Muda di SEA Games 2017.
Para pemain Timnas Indonesia U-22 menangis usai kalah dari Malaysia di semifinal SEA Games 2017. (AFP PHOTO / MOHD RASFAN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Timnas Indonesia U-22, Endri Erawan, mengungkapkan suasana sedih di ruang ganti skuat Garuda Muda usai dikalahkan Malaysia pada semifinal SEA Games 2017, 26 Agustus lalu.

Skuat Timnas U-22 telah kembali ke Indonesia, Rabu (30/8) malam, setelah meraih medali perunggu SEA Games 2017. Endri mengatakan ada sejumlah insiden tak terlupakan yang dilaluinya bersama skuat Timnas Indonesia U-22.

Salah satunya menurut Endri adalah suasana ruang ganti Timnas Indonesia U-22 usai dikalahkan Malaysia yang sangat mengharukan.

“Sedih banyak yang menangis, pemain yang tidak main pun nangis. Saat itu pak Ketum (Edy Rahmayadi) masuk setelah pertandingan, dia tidak marah, malah membangkitkan semangat ‘Kamu jangan sampai nangis di lapangan. Kalau kamu nangis kamu kalah dua kali’,” ujar Endri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Timnas Indonesia U-22 kalah 0-1 dari Malaysia pada semifinal SEA Games 2017.Timnas Indonesia U-22 kalah 0-1 dari Malaysia pada semifinal SEA Games 2017. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Endri mengatakan kekalahan dari Malaysia merupakan momen terburuk bagi Timnas Indonesia U-22 selama SEA Games 2017. Situasi kemudian berubah drastis usai Evan Dimas dan kawan-kawan berhasil mengalahkan Myanmar pada perebutan medali perunggu.

“Yang sulit kami lupakan, yang terburuk, adalah saat kalah di semifinal itu. Kami sudah berjuang mati-matian, tapi di menit terakhir kami kalah,” ucap Endri.

Timnas Indonesia U-22 bangkit dari kekalahan melawan Malaysia dengan mengalahkan Myanmar.Timnas Indonesia U-22 bangkit dari kekalahan melawan Malaysia dengan mengalahkan Myanmar. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
“Yang terbaik saat perebutan peringkat tiga-empat itu. Tadinya anak-anak murung sedih, terus kami mendapatkan perunggu mengalahkan Myanmar, sehingga perunggu itu kami anggap seperti emas,” ujar Endri.

Lebih lanjut Endri mengatakan skuat Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017 sebagian besar akan dipertahankan sebagai persiapan tampil di Asian Games 2018. Begitu juga dengan keberadaan pelatih Luis Milla.

“Artinya ada harapan ke depan, artinya apabila coach Luis Milla terus dipercaya untuk menangani Timnas U-22 dengan pemain yang tidak terlalu banyak bongkar pasang, bukan tidak mungkin kita bisa berprestasi di Asian Games 2018,” ucap Endri. (har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER