Jakarta, CNN Indonesia -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memanggil enam pemain Timnas Indonesia untuk membahas persiapan Asian Games 2018. Sebanyak empat di antaranya memutuskan bermain di kompetisi luar negeri musim depan.
Keempat pemain itu yakni, Andik Vermansah, Evan Dimas, Ilham Udin, dan Ryuji Utomo. Sedangkan dua lainnya, Kartika Aji dan Gavin Kwan Adsit.
PSSI melalui Sekretaris Jenderal Ratu Tisha Destria mengatakan, pihaknya membahas jadwal kompetisi bersama pemain. Seperti diketahui, Ryuji bergabung dengan PTT Rayong, klub divisi dua Thailand, Evan Dimas dan Ilham Udin tampil bersama Selangor FA sedangkan Andik belum memutuskan langkah ke depannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PSSI mengadakan pertemuan dadakan ini untuk membahas Asian Games 2018. Persiapan utamanya performa, dan agenda timnas direncanakan dengan baik. Kami harus sinkronisasi jadwal klub dengan timnas," kata Tisha di Makostrad, Jakarta, Selasa (12/12).
 Gelandang Timnas Indonesia Evan Dimas sempat dianggap mata duitan oleh Ketum PSSI Edy Rahmayadi. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Tujuan dari pertemuan tersebut yakni supaya target yang diharapkan di Asian Games 2018 bisa tercapai dengan baik. Pasalnya, Indonesia tidak hanya tampil di Asian Games 2018, tapi juga berstatus sebagai tuan rumah.
Dalam jumpa pers itu, baik Tisha maupun pemain yang hadir serentak menyebut tidak ada pembahasan tindak lanjut ucapan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi. Beberapa waktu lalu, Edy geram setelah mendengar beberapa pemain Indonesia (Ryuji Utomo, Evan Dimas, dan Ilham Udin) yang berlabuh ke klub Malaysia serta Thailand.
Bahkan, Edy menyebut pemain Indonesia mata duitan setelah mengetahui Evan Dimas dinilai sebagai pemain termahal di klub barunya, Selangor FA.
 PSSI menganggap masalah koordinasi dengan pemain Timnas Indonesia cukup krusial untuk dibahas demi kesuksesan di Asian Games 2018. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra) |
"Ini hanya koordinasi dengan pemain, kita tuan rumah Asian Games dan ini kasusnya spesial," Tisha menjelaskan
Tisha pun membantah pernyataan atasannya itu, bahwa federasi tidak bisa selalu mencampuri karier pemainnya.
"PSSI juga tidak bisa campur tangan masalah kontrak pemain dengan klub luar negeri. Bisa atau tidak diputus? Ini bukan PSSI semata, bisa melibatkan pemain, dan klub. Ini harus didiskusikan bersama," Tisha menuturkan.
(sry/jun)