Jakarta, CNN Indonesia -- Bek sayap Persija Jakarta menceritakan perjalanan kariernya bisa dipercaya pelatih Timnas Indonesia Luis Milla. Ia harus bersabar menanti menit bermain hingga akhirnya menjadi pilihan utama di skuat SEA Games 2017.
Rezaldi bukan termasuk rombongan pemain seleksi timnas U-22 yang sudah dimulai sejak Februari 2017. Ia baru mendapat kesempatan mengikuti seleksi pada Mei 2017.
Pemain jebolan Persitangsel itu langsung terkesima dengan metode pelatihan yang diberikan Luis Milla. Materi latihan pelatih asal Spanyol itu dirasa berbeda dari pelatih yang pernah dikenalnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelatih bagus dari Spanyol. Milla banyak memberikan latihan mengenai variasi pola permainan," kata Rezaldi di sela diskusi Kemajuan Sepak bola Indonesia di Plaza City View, Jakarta, Rabu (20/12) malam.
 Rezaldi Hehanusa sebut Luis Milla sebagai pelatih berkualitas. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Kali pertama kali masuk timnas Indonesia U-22, Rezaldi mengatakan dilatih bermain hanya dengan tiga sentuhan. Tujuannya agar pola permainan berjalan dinamis dan tidak berhenti berlama-lama di satu titik.
Di sejumlah laga uji coba, Rezaldi pun harus bersabar menanti menit bermain dan hanya penghangat bangku cadangan. Namun, kerja keras pemain yang akrab disapa Bule itu berbuah manis.
Rezaldi terpilih masuk dalam daftar skuat Timnas U-22 untuk mentas di SEA Games 2017 di Malaysia. Ia kerap menjadi pilihan utama sejak fase grup.
“Alhamdulillah sekarang saya sudah di posisi inti dan sangat bersyukur sekali. Keluarga pun senang jika sampai sekarang saya bisa bermain di Timnas Indonesia,” ujar Rezaldi.
Penampilan apiknya bersama skuat Garuda Muda membuat namanya makin meroket di kalangan pencinta sepak bola. Hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
 Rezaldi Hehanusa juga menjadi idola baru di Persija Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Pemuda kelahiran Jakarta itupun teringat dengan pesan pelatihnya kala masih membela Persita Tangerang Selatan. Sang pelatih mengatakan bahwa setiap individu yang mau bersungguh-sungguh pasti menuai hasil yang cemerlang.
“Pelatih saya dulu di Persita pernah bilang bahwa kalau saya bersungguh-sungguh dan berdoa, pasti ada hasilnya. Kedua orangtua juga bilang agar saya berlatih terus dan sabar,” kenang Rezaldi.
“Tapi, saat ini saya tidak boleh larut dalam kesenangan karena ada tugas yang lebih berat lagi. Saya harus terus berlatih sampai benar-benar tidak diperlukan lagi,” tuturnya.
Porsi Latihan SendiriRezaldi punya kebiasaan menambah porsi latihan sendiri, terlebih ketika mulai gabung Persija sejak 2016 lalu. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitasnya di lapangan.
“Ketika saya masuk Persija, selama musim Liga 1 kemarin, saya selalu punya waktu latihan sendiri. Setiap pagi setelah subuh saya latihan sendiri. Kemudian saya istirahat selama setengah jam dan sarapan roti, sebelum latihan resmi Persija dimulai pukul 8 pagi,” ucap Rezaldi.
Bek sayap 22 tahun itu pun mengaku porsi latihan individunya sedikit berkurang ketika masuk Timnas Indonesia U-23. “Karena Milla punya jadwal sendiri yang lebih ketat.”
 Rezaldi Hehanusa tak mau terlena dan memilih untuk tetap berlatih keras demi meningkatkan kualitas. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah) |
Direktur Utama Persija Gede Widiade mengaku ikut andil dalam karier Rezaldi masuk Timnas Indonesia. Semasa menjabat Manajer Timnas Indonesia U-22, Gede mengaku pernah meminta Milla untuk menyaksikan Rezaldi bermain.
Bak gayung bersambut, Milla yang kala itu memang sedang menyeleksi sejumlah pemain muda di Liga 1 pun tertarik untuk memantau sang pemain. Hasilnya, tak butuh waktu lama untuk terpikat dengan Rezaldi.
“Milla langsung lihat sekali dan tanya, ‘Kalau anak itu dipanggil [Timnas Indonesia], apakah Persija keberatan? ’ Tapi, dia [Rezaldi] masuk timnas karena memang Luis Milla membutuhkan dia,” ujar Gede.
(jun/ptr)