Jakarta, CNN Indonesia -- Bonus ganda putra Indonesia yang meraih gelar juara BWF Super Series Finals 2017 di Dubai, Kevin Sanjaya Sukamujo/Marcus Fernaldi Gideon dipastikan cair sebelum pergantian tahun. Demikian pernyataan Sesmenpora Gatot S Dewa Broto kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (27/12).
Kevin/Marcus meraih gelar ketujuh Super Series sepanjang 2017 di Dubai. Gelar tersebut juga sukses membawa pasangan berjuluk Minions itu melewati rekor ganda Korea Selatan, Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong, yang merebut enam gelar Super Series pada 2015.
Prestasi tersebut membuat pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan apresiasi kepada keduanya beserta sang pelatih, Herry IP. Kevin/Marcus diganjar bonus masing-masing Rp150 juta dan Rp90 juta untuk sang pelatih.
 Kevin/Marcus sukses meraih tujuh gelar juara Super Series/Premier pada 2017. (Dok. PBSI) |
Secara simbolis, bonus tersebut sudah diserahkan Menpora Imam Nahrawi saat menyambut kedatangan sang juara mereka di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (18/12) malam. Namun, bonus tersebut baru dapat dipastikan cair ke rekening masing-masing akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hari ini ada proses administrasi (bonus). Semoga Jumat (29/12) sudah selesai. Kemarin (prosesnya) sempat terpotong karena ada libur panjang,” kata Gatot melalui sambungan telepon.
Lebih lanjut Gatot menjelaskan, keputusan pemberian bonus buat Kevin/Macus serta sang pelatih atas prestasi di Dubai memang dibuat secara mendadak. Itu merupakan apresiasi tinggi dari pemerintah kepada para pahlawan olahraga Indonesia.
“Karena (mendadak) itu, sebagai apresiasi kami buat revisi internal soal pengeluaran anggaran. Saya sendiri yang datang langsung ke bagian yang urus bonus, Jumat (22/12) lalu. Sebelum tahun baru sudah bisa diterima bonusnya,” jelas Gatot.
Sementara itu, Gatot juga mengungkapkan permohonan maafnya atas keterlambatan bonus kepada sebagian pelatih atas prestasinya membawa para atlet juara di SEA Games 2017 Malaysia lalu. Saat ini, prosesnya masih terus berjalan dan diharapkan bisa selesai sebelum akhir tahun ini.
“Ada beberapa persoalan administrasi yang membuat itu belum bisa cair. Misalnya, ada beda pengetikan angka atau kesalahan ketik di nomor rekening. Kami mohon maaf atas keterlambatan itu,” ungkapnya.
(bac/sry)