Jakarta, CNN Indonesia -- Aroma PSSI jelas tercium dalam pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Utara. Hal itu dipastikan setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan resmi mengusung Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus sebagai pasangan Cagub-Cawagub.
Sihar merupakan wajah lama di PSSI. Sihar ditunjuk menjadi anggota Komite Eksekutif PSSI era kepengurusan Djohar Arifin Husin pada 2011. Sihar kemudian dihukum larangan aktif di dunia sepak bola selama 10 tahun setelah melakukan walk-out dari Kongres PSSI di Jakarta pada 2013.
Hukuman Sihar kemudian dicabut pengurus PSSI era kepemimpinan Ketua Umum Edy Rahmayadi pada Januari 2017. Edy kemudian memasukkan Sihar ke pengurusan PSSI era 2016-2020 dengan jabatan Wakil Ketua Staf Ahli Timnas.
 Edy Rahmayadi saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) |
Di luar kegiatan menjadi pengurus PSSI, Sihar juga memiliki klub yang sempat tampil di Liga 2, yakni Pro Duta. Namun, Pro Duta kemudian memutuskan mundur dari kompetisi Liga 2 pada Juli 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, Sihar kini akan menjadi lawan Edy dalam Pilgub Sumatera Utara. Edy berpasangan dengan calon Wakil Gubernur, Musa Rajekshah, dan diusung Partai Hanura, Gerindra, PKS, PAN, dan Golkar.
 Sihar Sitorus termasuk kepengurusan PSSI era Edy Rahmayadi. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama) |
Edy merupakan Ketua Umum PSSI terpilih pada Kongres, 10 November 2016. Ketika itu Edy mendapatkan 76 suara dan mengalahkan dua kandidat lainnya, Moeldoko dan Eddy Rumpoko.
Edy sendiri memastikan tidak akan melepas jabatan sebagai Ketua Umum PSSI meski nantinya terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara.
“Tidak [akan mundur dari posisi Ketum PSSI]. Tidak ada undang-undangnya. Sah boleh. Tidak terganggu. Grand design sudah disiapkan. Jadi rencana, jadwal semua berjalan. Saya kan sebagai ketua tinggal ‘Hey, kenapa tidak dijalani’,” ujar Edy.
(har)