Jakarta, CNN Indonesia -- Liliyana Natsir mengaku kesulitan mengikuti aturan kewajiban 12 turnamen bagi para pemain papan atas dunia di musim kompetisi 2018.
Mulai musim ini, BWF mewajibkan para pemain papan atas dunia untuk mengikuti 12 turnamen dalam satu tahun. Sebaran turnamen yang wajib diikuti sudah dirinci oleh BWF dalam rilis aturan baru tersebut.
Aturan ini jauh lebih ketat dibandingkan musim lalu yang hanya mewajibkan pemain papan atas tampil di lima turnamen super series premier.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Buat saya, sejujurnya 12 pertandingan itu agak berat karena saya dan Tontowi selama ini tidak banyak ikut turnamen. Kami pilih-pilih dan menetapkan prioritas turnamen yang kami ikuti supaya (hasil) kami bisa maksimal,” kata Liliyana, Senin (22/1).
 Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad berhasil jadi juara dunia pada tahun lalu. 9Foto: Dok. Humas PBSI) |
Liliyana atau yang akrab disapa Butet ini mencontohkan ketika ia dan Tontowi memilih untuk mengikuti Kejuaraan Dunia dan Indonesia Open tahun lalu. Keduanya bisa mempersiapkan diri selama sebulan demi mendapatkan hasil maksimal.
“Tapi kalau terlalu beruntun, faktor usia kan pengaruh. Seperti yang Lee Chong Wei bilang (kesulitan tentang kewajiban 12 turnamen), saya juga rasakan itu. Yang bermain di ganda saja merasa berat, 12 event itu belum termasuk Asian Games dan Kejuaraan Dunia loh,” tuturnya.
Liliyana mengaku akan berdiskusi dengan pelatih untuk menyiasati aturan baru tersebut. Jika tidak mengikuti aturan baru itu, pemain akan terkena sanksi berupa denda.
“Mudah-mudahan aturan itu bisa diperbaharui untuk kita yang pemain senior lebih mudah. Kalau untuk pemain muda mungkin tidak masalah 12 event, 20 (event) juga bisa. Tapi kalau kami (senior) harus pilih mana yang lebih prioritas,” kata Liliyana.
Tak hanya Liliyana, Mads Conard Petersen yang kini duduk di peringkat empat dunia bersama Mads Pieler Kolding juga merasakan hal serupa. Aturan baru tersebut menuntut pemain untuk menjaga tubuh agar tidak cedera demi memenuhi kewajiban tampil di 12 turnamen superseries sepanjang tahun.
“Mungkin ini cukup sulit. 12 (turnamen) itu sangat banyak. Kami harus bermain di Thomas Cup, bermain 17 pekan selama setahun. Kami harus melakukan perjalanan panjang dan jauh dari keluarga sehingga kami harus memilih turnamen mana saja yang pas untuk kami,” tutur Petersen.
(bac)