Jakarta, CNN Indonesia -- Projo Waseno masih menjadi salah satu andalan di timnas balap sepeda Indonesia. Namun, namanya tidak masuk dalam atlet pelatnas disiplin road race jelang Asian Games 2018.
Pada ajang Tour de Indonesia 2018, Projo membuktikan kualitasnya dengan dua kali naik podium. Ia naik podium dua di etape satu yang berjarak 124,7 kilometer, kemudian kembali naik podium di etape ketiga dengan jarak 200 kilometer.
Meski masuk dalam daftar atlet pelatnas melalui Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), namun Projo justru dicoret oleh tim verifikasi pelatnas bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini perlunya komunikasi yang baik dengan semua stakeholder olahraga. Kami memahami dan mengenal atlet-atlet yang punya potensi. Jadi, ketika kami usulkan, kami harap bisa diterima," ucap Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari di sela-sela Tour de Indonesia 2018, Sabtu (27/1).
 PB ISSI kritik kinerja tim verifikasi pelatnas Kemenpora. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Okto mengatakaan, Tim Verifikasi yang dikepalai Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora mencoret Projo dari daftat atlet pelatnas yang diajukan.
"Ini jadi evaluasi juga, kenapa Projo dicoret (dari daftar atlet pelatnas), padahal hasilnya terbukti bagus di sini (Tour de Indonesia)," tegasnya.
Lanjut Okto, seharusnya dalam menentukan nama-nama atlet Tim Verifikasi melibatkan PB cabor. Sehingga, para atlet yang masuk pelatnas benar-benar atlet terbaik sesuai analisa dan pantauan dari PB.
"Saya sudah bicara dengan Pak Menpora (Menpora Imam Nahrawi) untuk mengevaluasi deputinya," sebutnya.
(jun)