Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar lima puluh suporter Persija Jakarta diamankan polisi untuk sementara karena membeli tiket palsu saat hendak menyaksikan laga penyisihan Grup H Piala AFC 2018 antara Persija dan Tampines Rovers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu (28/2).
Ketua Panitia Penyelenggara (panpel) Pertandingan Persija, Arief Perdana Kusuma menyebut 50 suporter Persija mendapat tiket palsu itu dari calo. Arief menyebut, suporter itu membeli tiket untuk kategori tiga dan satu.
"Perbedaan tiket palsu dan asli itu ada di barcode. Kalau tiket asli, barcode agak kekuningan. Kalau tiket palsu, barcode putih bersih," kata Arief.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bukan polisi. Untuk mengantisipasi hal ini di kemudian hari, nanti kami ngobrol dengan polisi," katanya menambahkan.
Salah seorang suporter Persija pembeli tiket palsu itu bernama Musman Mustofa. Pria asal Tangerang itu mengaku tidak tahu bahwa tiket yang dibelinya tidak asli.
 Panpel Persija akan menggandeng pihak kepolisian untuk menyelesaikan persoalan tiket palsu pada pertandingan-pertandingan berikutnya. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama) |
"Saya beli di Pintu Timur. Kategori tiga yang harga aslinya 65 ribu rupiah, saya beli 75 ribu rupiah setelah saya tawar dari 80 ribu rupiah," tutur Musman.
Meskipun masih ada segelintir orang yang membeli tiket palsu, Arief berjanji para suporter klub ibu kota tersebut dapat tetap masuk ke stadion. "Semua saya akomodir," ucapnya.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, puluhan ribu suporter Persija mulai berdatangan ke SUGBK sekitar empat jam sebelum pertandingan dimulai pada pukul 18.30 WIB.
 Polisi memeriksa sepeda motor milik suporter Persija yang akan menyaksikan pertandingan di SUGBK. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama) |
Bukhori Muslim, fans asal Cengkareng datang ke SUGBK menggunakan sepeda motor. Ia sengaja mangkir kerja bersama seorang rekannya demi Persija.
Menurut Bukhori, performa Persija saat ini cukup memuaskan. Hanya saja, ada beberapa hal yang menurutnya perlu ditingkatkan.
"Pelapis pertahanan masih kurang, hanya beberapa orang yang diandalkan seperti Ismed Sofyan, Maman Abdurrahman, dan Rezaldi Hehanusa," ujar pria berusia 22 tahun tersebut.
(sry)