Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih
Persipura Jayapura Peter Butler mengungkapkan kunci sukses Mutiara Hitam yang sukses memuncaki klasemen sementara
Liga 1 2018.
Mutiara Hitam sebenarnya jadi salah satu tim yang telat mempersiapkan diri jelang Liga 1 2018 bergulir. Selain kesulitan dapat sponsor, Persipura juga ditinggal sejumlah pilarnya.
Ruben Sanadi, Olvaldo Haay, Ferinando Pahabol, dan Nelson Alom memilih hijrah ke Persebaya Surabaya sebelum tim Persipura berbenah. Kiper andalan mereka, Yoo Jae-Hoon juga memilih hijrah ke Mitra Kukar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi ini membuat pelatih anyar, Peter Butler, harus putar otak mencari pemain pelengkap. Sejumlah talenta muda pun jadi opsi tepat untuk menambal pos yang ditinggalkan beberapa pemain senior.
 Osvaldo Haay jadi salah satu pemain bintang yang hengkang dari Persipura Jayapura. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
"Kami punya masalah banyak sebelum kompetisi dimulai, seperti sponsor dan kekurangan pemain. Kami juga lambat masuk ke pramusim," kata Butler yang ditemui di Lapangan Pertamina Simprug, Jakarta, Selasa (22/5).
Butler menyebut 60 persen pemain yang ada di tim Persipura saat ini merupakan pemain muda. Kombinasi pemain muda dan senior disebut sebagai salah satu kekuatan utama tim yang tiga kali juara di kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia itu.
Dengan mengandalkan kombinasi pemain muda dan senior itulah yang membuat Persipura bangkit. Masuk pekan ke-10 kompetisi, Persipura berhasil menduduki peringkat satu klasemen sementara dengan raihan 17 poin dari sembilan laga.
 Yoo Jae-Hoon memilih hijrah ke Mitra Kukar. (CNN Indonesia/Jun Mahares) |
"Kunci sukses kami kerja keras. Pemain tahu kalau tidak kerja keras tidak ada yang bisa menolong kami. Jika tidak bekerja keras, ada pemain lain yang menunggu kesempatan untuk dimainkan. Persaingan di liga ini sangat kompetitif," sebutnya.
Motivasi tinggi yang dimiliki para pemain Persipura juga memudahkan tim pelatih untuk menentukan pemain terbaik di setiap laga. Terlebih ia membuka kesempatan kepada seluruh pemain untuk menembus tim utama.
"Kadang setiap minggu kami ganti formasi bermain, ganti pemain. Mereka harus bisa memotivasi diri karena saya suka pemain yang punya percaya diri. Itu dibutuhkan karena tim-tim lain sangat kuat."
"Kami juga harus tetap rendah hati dan jangan sombong. Sekarang kami di puncak klasemen tapi dalam satu dua minggu ke depan kami tidak tahu. Kompetisi masih panjang, kami menghormati semua tim," ungkap Butler soal persaingan menuju gelar juara.
(jun/sry)