ANALISIS

Kroasia dan Denmark Hanya Menghibur di Awal Laga

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Senin, 02 Jul 2018 09:31 WIB
Dua gol cepat dalam laga Kroasia dan Denmark memunculkan harapan laga seru yang kemudian pupus oleh kehati-hatian kedua tim, khususnya di babak kedua.
Timnas Kroasia menjadi negara keempat yang menembus babak perempat final di Piala Dunia 2018. (REUTERS/Darren Staples)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kroasia menjadi negara kedua yang melaju ke babak perempat final Piala Dunia 2018 dengan kemenangan adu penalti di 16 besar.

Negara yang pernah meraih tempat ketiga di Piala Dunia 1998 itu tertinggal lebih dulu dalam laga melawan Denmark. Sebuah gol yang berbau keberuntungan dari Mathias Joergensen seperti menghukum barisan pertahanan Kroasia yang tidak siap menahan serangan di menit-menit awal pertandingan.

Kroasia mampu membalas gol dengan cepat. Juga berbau keberuntungan, gol Mario Mandzukic menyamakan kedudukan menjadi 1-1 hanya berselang dua menit dari gol Denmark.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah dua gol cepat di awal laga, Kroasia tampak lebih agresif melakukan serangan. Ivan Perisic, Luka Modric, dan Ante Rebic yang menempati posisi gelandang serang Kroasia berkali-kali mendesain serangan.

Duel Kroasia dan Denmark di babak pertama menyajikan permainan terbuka yang cukup menarik.Duel Kroasia dan Denmark di babak pertama menyajikan permainan terbuka yang cukup menarik. (REUTERS/Max Rossi)
Sementara Ivan Rakitic dan Marcelo Brozovic memberi jaminan keamanan bagi Kroasia karena mampu meredam serangan Denmark sebelum masuk ke jantung pertahanan.

Keberadaan Ivan Strinic sebagai full back kiri juga turut membantu serangan-serangan Kroasia. Kombinasi Strinic dan Perisic menghadirkan beberapa peluang. Sementara di sisi kanan, Rebic tidak terlalu mendapat sokongan dari Sime Vrsaljko.

Jika gaya bermain menyerang bisa mendapat poin dalam pertandingan sepak bola, maka permainan Kroasia bisa mendapat poin cukup banyak.

Serangan yang dibangun Modric dan kawan-kawan mampu menembus pertahanan Denmark yang digalang Simon Kjaer dan Joergensen.

Opsi Kroasia dalam merancang serangan tidak hanya tergantung dari umpan dan kerja sama para pemain atau aksi menggocek bola. Tendangan jarak jauh juga menjadi pilihan anak asuh Zlatko Dalic untuk mencetak gol kedua ke gawang Kasper Schmeichel.

Dari 20 tembakan yang dibuat Kroasia, 12 di antaranya merupakan tembakan dari luar kotak penalti.

Martin Braithwaite mencatatkan salah satu peluang untuk timnas Denmark.Martin Braithwaite mencatatkan salah satu peluang untuk timnas Denmark dalam laga babak 16 besar Piala Dunia 2018. (REUTERS/Carlos Barria)
Kroasia tidak sampai mengurung pertahanan Denmark secara telak. Tim Skandinavia itu mampu melakukan serangan yang efektif. Tanpa penguasaan bola yang dominan, Christian Eriksen dan kawan-kawan mampu mencuri kesempatan untuk mengancam gawang lawan.

Pada babak kedua pola permainan kedua tim mengalami perubahan. Tempo yang lebih lambat dan permainan yang terkesan hati-hati justru menguntungkan Denmark. Selangkah demi selangkah anak asuh Age Hareide menyusun pertahanan sambil sesekali melakukan serangan.

Kroasia yang masih menguasai bola tidak lagi mampu menciptakan peluang berbahaya seperti di babak pertama, sementara lini serang Denmark bekerja tak kalah apik dibanding babak pertama.

Mario Mandzukic mencetak gol Kroasia di waktu normal.Mario Mandzukic mencetak gol Kroasia di waktu normal. (REUTERS/Jason Cairnduff)
Ketergantungan Denmark kepada Christian Eriksen cukup terlihat di laga ini. Kendati ada upaya pemain lain mengkreasi serangan, tetap saja pemain Tottenham Hotspur itu menjadi pusat produksi serangan Denmark.

Sementara Kroasia memusatkan permainan pada duet Rakitic-Modric, namun Rebic dan Perisic juga memainkan peran penting dalam melancarkan serangan.

Dari empat babak sebelum adu penalti, 45 menit pertama tercatat sebagai momen yang paling menghibur dengan segala peluang dan permainan yang terbuka.

Pemain-pemain Denmark berupaya membatasi pergerakan Pemain-pemain bertahan Denmark berupaya membatasi pergerakan pemain yang mengisi lini depan Kroasia. (REUTERS/Damir Sagolj)
Setelah tempo yang menurun di 45 menit kedua waktu normal, babak pertama tambahan waktu sempat menampilkan keinginan Denmark untuk meraih kemenangan bukan dari babak adu penalti.

Usaha Kroasia bermain direct pada 15 menit terakhir kembali mengingatkan laga di 45 menit pertama.

Andil Kiper Membuat Adu Penalti

Di luar babak adu penalti, Danijel Subasic dan Kasper Schmeichel yang ditampilkan di laga kali ini menunjukkan kelas sebagai kiper nomor satu yang layak membela negara masing-masing.

Dalam 120 menit, Subasic melakukan dua penyelamatan dari tiga tendangan Denmark yang mengarah ke gawang.

Sementara Schmeichel tercatat melakukan lima penyelamatan dari enam percobaan Kroasia yang berstatus on target.

Penyelamatan Schmeichel yang krusial terjadi pada menit-menit akhir babak tambahan ketika berhasil menangkap eksekusi penalti Modric. (sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER