Jakarta, CNN Indonesia --
Rusia dan
Kroasia bukan negara favorit di
Piala Dunia 2018, tapi keduanya kini hanya berjarak satu laga untuk masuk semifinal dan mencetak sejarah.
Dengan keberhasilan menembus fase gugur, Rusia sudah membukukan sejarah di Piala Dunia. Setelah berhasil melaju ke perempat final, tentunya tim tuan rumah tidak akan melepaskan peluang menjejaki babak semifinal.
Sementara timnas Kroasia memiliki kans menyamai catatan impresif generasi pendahulu yang berhasil menembus peringkat empat besar pada Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia dengan catatan kebobolan terbanyak di antara perempat finalis lainnya akan menghadapi Kroasia yang tampil dengan kekuatan penuh.
 Timnas Rusia meraih kemenangan atas Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2018. (REUTERS/Carl Recine) |
Jelang laga yang akan berlangsung di Stadion Fisht, Minggu (8/7) dini hari waktu Indonesia barat, Yuri Zhirkov dan Aleksandr Samedov dikabarkan dalam kondisi tidak prima.
Jika Zhirkov dan Samedov tidak tampil, permainan Sbornaya akan sedikit goyah. Zhirkov yang beroperasi di sisi kiri sebagai
fullback atau gelandang memiliki kontribusi cukup baik dalam urusan tekel dan
clearance, begitu pula Samedov sebagai gelandang serang yang cekatan mengirim umpan kunci.
Inti permainan Rusia akan tetap berada pada kehadiran Aleksandr Golovin. Bukan kebetulan Rusia kalah 0-3 dari Uruguay ketika Golovin di bangku cadangan, di samping kualitas penyerangan
La Celeste yang apik.
Sebagai gelandang serang Golovin menyediakan peluang mencetak gol bagi Rusia. Selain itu Golovin juga rajin melakukan aksi defensif untuk merebut bola atau melakukan blok.
Jika Alan Dzagoev yang mengalami cedera di laga pembuka Piala Dunia 2018 bisa dimainkan maka Rusia memiliki alternatif lain untuk memainkan rencana yang lebih ofensif.
Untuk meraih tiket semifinal, formasi 3-4-2-1 yang bisa berubah menjadi 5-4-1 seperti ketika menghadapi Spanyol bisa saja kembali diaplikasikan pelatih Stanislav Cherchesov sambil mengandalkan bola atas.
Karakteristik serangan Kroasia yang berbeda dari Spanyol akan menjadi tantangan bagi pertahanan Rusia yang kukuh di laga 16 besar.
 Ivan Perisic dan Mario Mandzukic bisa mengancam gawang Rusia. (REUTERS/Darren Staples) |
Luka Modric dan Ivan Rakitic tak terelakkan menjadi sosok vital bagi Kroasia. Duet pemain La Liga itu bisa merusak kestabilan permainan Rusia.
Modric dan Rakitic membutuhkan pemain seperti Milan Badelj, Marcelo Brozovic, dan Mateo Kovacic yang dapat bekerja keras menjadi pemenang duel di lini tengah. Sementara Ivan Perisic dan Andrej Kramaric atau Ante Rebic bisa bertugas menarik pemain-pemain bertahan Rusia mengalihkan perhatian dari Mario Mandzukic yang berdiri sebagai ujung tombak tunggal.
Jika lini serang Kroasia dapat menjalankan strategi dengan baik, maka Dejan Lovren dan kawan-kawan dituntut tidak melakukan kesalahan. Bermain bersih di sekitar area kotak penalti mutlak dilakukan bek-bek Vatreni jika tidak ingin mengulang Spanyol yang kebobolan karena ceroboh ketika menghadapi Rusia.
 Rusia menjadi negara yang paling banyak memenangkan duel bola atas di Piala Dunia 2018. (REUTERS/Kai Pfaffenbach) |
Kroasia yang melakukan rotasi kiper dalam empat laga baru dua kali kebobolan. Danijel Subasic yang lebih berpotensi tampil sejak menit pertama baru sekali bobol ketika menghadapi Denmark di 16 besar.
Ambisi Tuan Rumah dan Mimpi Buruk KroasiaDalam catatan 20 edisi Piala Dunia sebelumnya, ada enam negara yang menjadi juara ketika menjadi tuan rumah yakni Uruguay, Italia, Inggris, Jerman, Argentina, dan Prancis.
Selain itu ada beberapa negara tuan rumah lain yang tampil impresif seperti Swedia dan Cile yang berhasil menembus partai puncak atau Korea Selatan yang sanggup menjadi semifinalis.
Jika mengalahkan Kroasia, Rusia akan menyamai capaian Korea Selatan 16 tahun lalu.
Ambisi Rusia seolah didukung dengan catatan buruk Kroasia ketika berhadapan dengan negara tuan rumah Piala Dunia.
Ketika berhasil meraih prestasi tertinggi di Piala Dunia 1998, Kroasia harus terhenti di babak semifinal setelah kalah 1-2 dari Prancis.
Empat tahun lalu, Kroasia juga takluk dari tuan rumah. Dalam laga pembuka Piala Dunia 2014, Darijo Srna dan kawan-kawan kalah 1-3 dari Brasil.
(vws)