Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih
timnas Brasil di
Piala Dunia 2018 Tite memuji deretan pemain berkualitas di
timnas Belgia. Hal itu menjadi penentu kekalahan timnya.
"Ini pertandingan yang luar biasa, dan kami menguasainya, dengan banyak penguasaan bola dan banyak peluang. Namun, Belgia lebih efektif dalam mengonversi peluang-peluangnya. Mereka punya banyak pemain top dengan penyelesaian oke," ujar dia, seusai laga Brasil vs Belgia, di Rusia, dikutip dari situs resmi FIFA.
Pada pertandingan itu, Brasil memiliki penguasaan bola 57 persen berbanding 43 persen milik Belgia, dan 88 umpan akurat berbanding 83 persen yang dilakukan Belgia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu,
Selecao mencatatkan 9
shots on target dan 7 tendangan melenceng, sementara
les Diables Rouges cuma punya 3 tendangan tepat sasaran dan 3
shots off target.
 Neymar kecewa dengan kekalahan timnya di tengah perayaan para pemain timnas Belgia. ( REUTERS/Toru Hanai) |
Namun, Belgia bisa mengonversi catatan itu menjadi dua gol, sementara Brasil hanya satu.
Hal itu tak lepas dari peran kiper timnas Belgia Thibaut Courtois yang melakukan sembilan penyelamatan dalam laga ini.
"Courtois juga membuat perbedaan yang nyata. Ini laga yang sangat berkesan dengan kualitas teknik yang luar biasa," aku Tite.
 Kiper timnas Belgia Thibaut Courtois berjibaku menghalau serangan timnas Brasil. ( REUTERS/Murad Sezer) |
Kualitas teknik kedua tim yang sangat bagus itu, imbuhnya, membuat pertandingan itu layak dinikmati pecinta sepakbola.
"Terlepas semua rasa sakit yang saya rasakan [akibat kekalahan] saat ini, jika Anda menyukai sepakbola, Anda harus menonton pertandingan ini, ini akan memberikan kesenangan. Jika Anda netral, Anda akan duduk dan berkata 'pertandingan yang benar-benar luar biasa!' Siapapun yang menghargai sepakbola dapat melihat bahwa ini adalah laga yang indah," cetus Tite.
Pelatih timnas Belgia Roberto Martinez mengaku timnya harus bermain penuh nyali dengan strategi berani dalam melawan tim dengan reputasi besar seperti Brasil.
"Ada hambatan psikologis saat melawan mereka [Brasil]; para pemain top, lima kali juara dunia, dan segala hal yang menyertainya. Alhasil, kami harus berani secara taktik," tutup dia.
(nva)