Jakarta, CNN Indonesia -- Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) memutuskan memecat Ognjen Vukojevic, dari posisi asisten pelatih timnas Kroasia jelang semifinal
Piala Dunia 2018 melawan timnas Inggris, Rabu (11/7) malam waktu setempat.
Vukojevic dipecat karena telah mengunggah pernyataan melalui akun Twitternya yang bernada politis menyinggung Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018.
Dikutip dari
Sport Bible, Vukojevic menulis pernyataan yang berbau politis dan sangat sensitif setelah Vatreni mengalahkan Rusia di babak perempat final Piala Dunia 2018 melalui drama adu penalti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejayaan untuk Ukraina!" demikian pernyataan Vukojevic melalui akun Twitternya sebelum dihapus.
Pernyataan itu dianggap menyinggung Rusia yang memiliki hubungan diplomatik buruk dengan Ukraina. Dalam lima tahun terakhir, Rusia dituding menjadi dalang di balik konflik yang pernah terjadi di negara itu.
 Timnas Kroasia ke semifinal usai mengalahkan Rusia melalui dramaa adu penalti. (REUTERS/Henry Romero) |
Bukan hanya Vukojevic, bek Kroasia Domagoj Vida juga sebelumnya mengunggah pernyataan yang mirip dengan pelatihnya itu di Twitter: "Kemenangan ini untuk Dynamo [Kiev] dan Ukraina!"
Situasi itu pun membuat HNS harus bertindak tegas dengan memecat Vukojevic dan memberikan teguran keras kepada Vida atas pernyataan mereka yang sempat diunggah di Twitter.
"Pihak Federasi Sepak Bola Kroasia dengan ini mengumumkan bahwa Ognjen Vukojevic telah dibebastugaskan dari staf pelatih timnas Kroasia atas keputusan dari manajemen dari federasi sepak bola Kroasia. Dengan demikian, ia juga tak lagi menjadi delegasi Kroasia di Piala Dunia 2018 di Rusia."
"HNS memutuskan mencabut akreditasi tim Vukojevic di Piala Dunia dan membebaskan dirinya dari tugas sebagai pemantau untuk timnas Kroasia," demikan pernyataan dari HNS dikutip dari
Sport Bible.
Dalam kesempatan itu, HNS menyatakan permohonan maaf kepada orang-orang Rusia atas tindakan delegasinya.
"Ognjen Vukojevic dan Domagoj Vida juga sudah menyampaikan permintaan maaf mereka atas pernyataan tersebut dimana mereka tak bermaksud menyinggung hal politis, namun tetap saja akan menyisakan interpretasi seperti itu," terang pihak HNS.
Timnas Kroasia sendiri saat ini berambisi mengukir sejarah untuk kali pertama tembus ke final Piala Dunia 2018. Untuk mewujudkan misinya itu, Luka Modric dan kawan-kawan harus mengalahkan timnas Inggris di semifinal Piala Dunia 2018.
(bac)