Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan sprinter Indonesia, Suryo Agung Wibowo, mengatakan agar masyarakat di tanah air jangan memberikan beban harapan berlebih kepada
Lalu Muhammad Zohri.
Pelari 18 tahun tersebut membuat kejutan dengan menyabet medali emas Kejuaraan Atletik Dunia U-20 di nomor lari 100 meter. Ia menjadi yang tercepat di nomor bergengsi itu dengan catatan waktu 10,18 detik, mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison yang ada di posisi kedua dan ketiga.
Keberhasilan Lalu Zohri di Finlandia lantas menumbuhkan harapan besar di tengah masyarakat Indonesia bahwa pelari asal Nusa Tenggara Barat tersebut bisa meraih emas di Asian Games 2018. Namun Suryo mengingatkan harapan besar itu bisa membuat sprinter muda tersebut sangat terbeban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Zohri masih mudah sehingga jangan terlalu dibebankan target di Asian Games 2018 karena justru akan membahayakan kariernya ke depan nanti," ujar Suryo Agung saat dihubungi
CNNIndonesia.com.
Untuk mencapai medali emas di Asian Games juga bukan perkara mudah mengingat ia juga akan bersaing dengan para sprinter terbaik Asia dengan usia yang lebih matang.
"Di Asian Games catatan terbaiknya itu sekitar 9,93 [detik]. Tentu dia [Lalu Zohri] masih harus bekerja lebih keras lagi untuk bisa ke sana [menjadi yang tercepat]," ucap Suryo Agung.
Suryo Agung sendiri tak pernah meraih medali emas di Asian Games mengingat persaingan luar biasa di ajang tersebut. Kendati demikian, ia juga tak bermaksud mengecilkan kemampuan Lalu Zohri di Asian Games.
"Sebagai orang Indonesia, saya juga berharap ia mampu mencatatkan sejarah di Asian Games [untuk cabang lari 100 meter]. Kita sama-sama doakan saja, bukan diberikan beban terlalu berat," terang Suryo Agung.
(nva)