Jakarta, CNN Indonesia -- Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sempat memiliki peluang besar untuk jadi juara
Asian Games 2018, namun harus mengakui ketangguhan mental Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon.
Fajar/Rian tampil gemilang di gim pertama dan paruh awal gim kedua final ganda putra di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8). Setelah memenangkan gim pertama, Fajar/Rian sempat unggul di gim kedua dengan angka 17-11.
Fajar/Rian kemudian gagal mengakhiri performa dengan apik. Mereka kehilangan kontrol permainan sehingga Kevin/Marcus bisa bangkit. Setelah laga berlanjut ke
rubber game, Fajar/Rian sempat mendapatkan
match point yang juga tak berhasil mereka manfaatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berapa angka pun mereka tertinggal, namun mereka tetap menunjukkan semangat juang," ucap Fajar.
"Mereka tampil lebih tenang dan percaya di poin-poin akhir. Mereka punya mental juara," kata Rian menambahkan.
 Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto hampir mengalahkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di final ganda putra Asian Games 2018. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Di balik kekalahan dari Kevin/Marcus, Fajar mengaku bersyukur bisa memberikan perlawanan lebih sengit dibandingkan saat tampil di Indonesia Terbuka.
"Kami bersyukur apapun hasilnya. Kami sudah coba memberikan perlawanan terbaik dan maksimal, namun hasil dan rezeki belum memihak kami."
"Kami sedikit lega karena di pertemuan sebelumnya kami sempat kalah jauh dari mereka," tutur Fajar.
All Indonesian Final di nomor ganda putra ini sendiri mendapatkan pujian dari Manajer Tim Indonesia Susy Susanti.
"Di luar harapan kami bahwa ada All Indonesian Final di nomor ganda putra setelah terakhir kali terjadi pada Asian Games 1974," kata Susy.
(nva/har)