Jakarta, CNN Indonesia --
PSSI kemungkinan besar bakal menyudahi jabatan
Luis Milla sebagai pelatih di
Timnas Indonesia dalam rapat Exco yang bakal digelar Senin (17/9) ini.
PSSI sudah menunggu jawaban dari pelatih asal Spanyol itu sejak mengumumkan bakal memperpanjang kontraknya pada 28 Agustus lalu. Namun, banyak pertimbangan yang akhirnya membuat PSSI urung meneruskan Milla di Timnas Indonesia.
Salah satu pertimbangannya diklaim menyoal besaran gaji yang diterima Luis Milla dianggap terlalu besar.
CNNIndonesia.com sudah mencoba meminta konfirmasi dari pihak agen Milla, namun belum ada respons.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Laga uji coba Timnas Indonesia mengalahkan Mauritius 1-0 tanpa ditemani Luis Milla. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) |
Salah satu sumber dalam lingkaran PSSI kepada
CNNIndonesia.com akhir pekan lalu mengatakan nilai kontrak yang diminta Milla terlalu tinggi.
"Seperti beli [mobil merek] Kijang, tapi dikasih harga Mercy. Kijang bagus, enak dipakainya, tapi harganya Kijang dong, bukan Mercy," kata sumber
CNNIndonesia.com yang enggan disebut namanya itu.
Milla dikabarkan mendapatkan gaji Rp2 miliar lebih per bulannya. Gaji yang diterima mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu setelah dipotong pajak.
Dalam kontrak baru yang diajukan kepada Milla, PSSI disebut meminta pengurangan nilai kontrak hingga setengahnya dari nilai awal karena ia gagal memenuhi target membawa Merah Putih ke semifinal Asian Games 2018. Namun, nilai itu pun masih dianggap terlalu mahal.
Setelah menunggu lebih dari dua minggu, PSSI akhirnya membuat keputusan untuk kembali menggelar rapat Exco lantaran belum mendapat kabar positif dari pengajuan penawaran perpanjangan kontrak kepada Milla. Keputusan PSSI untuk menentukan pelatih Timnas Indonesia sangat penting mengingat waktu yang semakin mepet menuju Piala AFF 2018, 8 November hingga 15 Desember.
Sebagai rencana cadangan, PSSI disebut telah menyiapkan beberapa calon kandidat yang bakal menjadi pelatih Timnas Indonesia menggantikan Luis Milla. Sebut saja nama-nama seperti Bima Sakti yang selama ini menjadi asisten pelatih Luis Milla di Timnas Indonesia, pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro, Rahmad Darmawan sampai pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy.
Meski PSSI tak mengamini nama-nama calon kandidat tersebut, Manajer Tim Bhayangkara FC Sumardji mengaku telah dihubungi perwakilan PSSI untuk membicarakan kemungkinan Simon mengisi kursi pelatih Timnas Indonesia.
"Ada pembicaraan terkait Simon, ya. Tapi belum ada keputusan atau mengarah yang ke positif ya. Cuma ngobrol-ngobrol melihat beberapa pilihan yang didiskusikan dengan saya. Kalau itu untuk kepentingan negara, kami akan berikan yang terbaik untuk negara. Prinsipnya kalau dibutuhkan, kami siap," ungkap Sumardji beberapa waktu lalu.
(ttf/bac)