Fakhri: PSSI Berjudi Tunjuk Bima Sakti Latih Timnas Indonesia

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 23 Okt 2018 16:49 WIB
Fakhri Husaini menilai keputusan PSSI menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 sebagai perjudian yang luar biasa.
Bima Sakti dinilai sebagai perjudian besar PSSI. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pelatih Timnas Indonesia U-16 Fakhri Husaini menilai keputusan PSSI menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 sebagai perjudian yang luar biasa.

Sebelumnya, pelatih asal Spanyol Luis Milla batal dikontrak PSSI dengan berbagai pertimbangan. Sebagai gantinya, Bima dipromosikan menjabat pelatih utama Timnas Indonesia U-19.

"Ini tantangan sekaligus perjudian yang luar biasa dari PSSI maupun Bima. Saya apresiasi keberanian Bima untuk menerima jabatan ini dan sebagai sesama pelatih saya juga harus mendoakan dia. Hanya saja, menjadi pelatih timnas senior itu berbeda dengan menangani timnas usia muda," kata Fakhri di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (23/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tantangan dan tanggung jawabnya juga lebih besar. Mudah-mudahan Bima yang belum pernah punya pengalaman sebagai pelatih di klub, mampu melewati semua ini. Ya, kami harus mendukung sebagai warga negara apalagi saya sebagai sesama pelatih," katanya menambahkan.

Fakhri Husaini tetap mendoakan yang terbaik untuk Bima Sakti.Fakhri Husaini tetap mendoakan yang terbaik untuk Bima Sakti. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Fakhri mendukung Bima secara personal. Akan tetapi, ia tetap berpendapat hal tersebut sebagai perjudian yang luar biasa.

Tak hanya itu, Fakhri juga menilai keputusan PSSI memilih Bima sebagai suatu hal yang berbahaya.

"Membahayakan semua, saya melihat ini berbahaya buat timnas senior, PSSI sendiri, dan Bima sendiri kalau hasilnya tidak baik. Tapi di sepak bola, kami tidak pernah tahu hasil akhir seperti apa. Siapa tahu, Bima yang bisa membawa Timnas Indonesia menjadi juara AFF. Iya, kan?" ucap Fakhri.

Timnas Indonesia ditarget juara Piala AFF 2018.Timnas Indonesia ditarget juara Piala AFF 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki)
"Karena kalau di level AFF ini, Timnas Indonesia sebenarnya tidak berbeda dengan tim lain. Kalau kemarin Milla atau pelatih asing yang ditunjuk, target jangan AFF tapi lebih tinggi lagi. Kalau target juara AFF, tidak perlu pelatih asing," ucapnya melanjutkan.

Keputusan Milla tidak lagi melatih Timnas Indonesia diambil dalam rapat Exco PSSI, Minggu (21/10).

Semula PSSI berharap Milla tiba di Indonesia pada 9 Oktober lalu. PSSI kemudian memberi toleransi waktu kepada pelatih 52 tahun itu hingga 16 Oktober. Tapi, Milla belum juga hadir di Indonesia.

Pada akhirnya, PSSI menunjuk Bima sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia di Piala AFF. Kejuaraan tersebut adalah debut Bima sebagai pelatih kepala tim nasional senior. (map/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER