Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) meminta
PSSI untuk segera membayar utang sebesar Rp1,5 miliar terkait pembagian hak siar turnamen internasional bertajuk Aceh World Solidarity Tsunami Cup 2017 yang pernah diikuti
Timnas Indonesia U-23.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Tsunami Cup 2017, Sa'dan Abidin menyebut PSSI baru membayar Rp500 juta dari total pembagian hak yang disepakati sebesar Rp2 miliar.
Pihak panitia mengaku kecewa karena tak ada tanggapan sama sekali dari PSSI. Padahal, Sa'dan mengatakan pihaknya sudah dua kali menyurati PSSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto mengaku baru tahu hal tersebut. Gatot kaget dan berharap PSSI segera menyelesaikan masalah itu.
 Sesmenpora RI Gatot S. Dewa Broto amat menyayangkan PSSI masih utang Rp1,5 miliar di Tsunami Cup 2017. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
"Mohon dong itu [surat] direspons, karena yang saya baca tadi kan sepertinya tidak ada respons dari PSSI. Kami itu kan sedang memberikan perhatian kepada dua daerah yang sangat khusus yaitu Aceh dan Papua, tolong dong diminimalkan hal-hal yang sifatnya sensitif sekali," kata Gatot kepada
CNNIndonesia.com pada Rabu (7/11).
"Presiden ataupun apapun bidangnya atau sektornya saja bisa meminimalkan dampak-dampak negatif. Masak sih di sepak bola malah menimbulkan persoalan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Dan uang sebesar itu kan seharusnya bagi PSSI tidak besar, itu sama seperti sewa SUGBK kalau mereka bertanding," katanya menambahkan.
CNNIndonesia.com mencoba menghubungi PSSI dalam hal ini Sekjen PSSI Ratu Tisha untuk mengonfirmasi berita tersebut. Namun hingga berita ini dibuat, Tisha enggan berkomentar tentang hal itu.
"Saya di pesawat dari Ambon," ucap Tisha singkat dan kemudian tak bisa dihubungi.
Piala AFF 2018Lebih lanjut, Kemenpora juga memberikan dukungan kepada Timnas Indonesia yang akan bertanding di Piala AFF.
Turnamen sepak bola paling bergengsi di Asia Tenggara tersebut dimulai opada 8 November hingga 15 Desember. Timnas Indonesia akan melakoni pertandingan pertama lawan Singapura dalam penyisihan Grup B di Stadion Nasional, Kallang, pada Jumat (9/11).
"Harapan kami adalah menang, kondisinya kan berbeda dari Piala AFF dua tahun lalu. Ya memang tidak bisa
apple to apple [tidak bisa dibandingkan]. Dua tahun yang lalu habis dibekukan saja masuk final, hasilnya bagus meski tidak sempat jadi juara. Yang sekarang, alasannya apa lagi?" ujar Gatot.
"Kemarin sempat dipoles [pelatih Spanyol] Luis Milla, ikut Asian Games 2018 meski tak bisa sampai ke tahap berikutnya, dan yang terakhir adalah aura atau
chemistry peningkatan prestasi sepak bola sedang gencar-gencarnya. Ada U-16 yang kemarin sukses, U-19 yang kami tunggu 40 tahun lalu baru sekali ini muncul. Sebetulnya tidak ada alasan untuk [Timnas Indonesia] tidak sukses," ujarnya melanjutkan.
(map/bac)