Jakarta, CNN Indonesia -- Murid
Valentino Rossi, Francesco Bagnaia dipastikan bergabung dengan Pramac Ducati untuk musim balap
MotoGP 2019. Ia mengungkapkan sudah mencapai kesepakatan bersama Pramac sebelum musim ini digelar. Namun, ia memilih untuk menuntaskan kariernya di Moto2 tahun ini sebelum benar-benar pindah ke MotoGP tahun depan.
Sebenarnya, tawaran untuk naik kelas ke MotoGP sudah didapat Bagania sejak musim lalu untuk mengaspal musim ini. Namun, Bagnaia masih ingin berkarier di Moto2 tahun ini demi mengejar ambisi gelar juara dunia.
"Sebenarnya saya sangat mungkin untuk tampil di MotoGP tahun ini. Tapi saya pikir lebih baik saya memenangkan balapan [Moto2] terlebih dahulu karena memang tim ini [Sky Racing Team VR46], kemampuan motor lebih baik dibandingkan musim lalu."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah menandatangani [kerja sama dengan Pramac] tanpa kemenangan di Moto2 dan orang-orang bilang 'kenapa Anda pindah ke MotoGP, padahal Anda tidak pernah menang'. Banyak wartawan yang mengatakan seperti itu," kata Pecco dikutip
Autosport, Rabu (7/11).
 Francesco Bagnaia resmi bergabung bersama Pramac Ducati di MotoGP musim depan. (AFP PHOTO / Jure Makovec) |
Meskipun sudah dipastikan bergabung dengan Pramac Ducati di MotoGP 2019 sejak awal musim 2018, Bagnaia memilih untuk tidak memikirkan hal itu lebih dulu. Ia mencoba untuk memberikan fokus utamanya pada balapannya di Moto2 2018.
Pecco yang musim ini dibawah bendera Sky Racing Team VR46 itu mengakhiri musim Moto2 2017 sebagai
rookie terbaik usai finis di urutan kelima klasemen kejuaraan dunia. Pebalap 21 tahun tersebut mengakhiri musim ini dengan status gelar juara dunia Moto2 di Sepang.
Pecco sudah tak bisa digeser lagi di puncak klasemen dengan torehan 304 poin meski Moto2 menyisakan satu seri lagi di MotoGP Valencia. Dari 17 seri balapan, Pecco memenangkan delapan di antaranya.
"Saya memiliki kemungkinan pindah ke MotoGP tahun ini (2018). Tapi setelah saya berpikir, lebih baik untuk mencoba menang di Moto2 lebih dulu karena tim ini sangat memungkinkan untuk bisa menang. Motor sangat punya kemampuan itu dan kami akan melakukan pekerjaan yang lebih baik dari tahun lalu," ujar Bagnaia menambahkan.
Buat Bagnaia, pindah ke MotoGP dari Moto2 seperti memulai kembali balapan dari awal karena keduanya adalah dua hal yang sangat berbeda. Ia menyebut harus memulai bekerja dengan lebih serius pada motor.
"Ducati memberikan kepada saya semua yang saya butuhkan dan menekankan mereka menginginkan saya. Ini penting untuk memulai perjalanan baru. Saya senang, saya ingin mengerti semua hal baru. Saya harus belajar dan melakukan yang terbaik seperti tahun lalu, tahun pertama di Moto2."
"Saya berada di deretan peblaap terbaik dunia dan saya balapan bersama Valentino [Rossi] di waktu yang sama. Ini adalah sesuatu yang besar buat saya," tandasnya.
(ttf/bac)