Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Pengelola Kawasan (PPK) GBK memastikan rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (
SUGBK) Senayan, Jakarta, tidak akan bermasalah saat
Timnas Indonesia tampil pada ajang
Piala AFF 2018 meski digunakan untuk konser
Guns N'Roses (GNR), Kamis (8/11).
Timnas Indonesia akan menjalani laga pertama babak penyisihan Grup B Piala AFF 2018 melawan Timor Leste di SUGBK, Selasa (13/11). Tim Merah Putih juga dijadwalkan menjamu Filipina di SUGBK pada 25 November mendatang.
Direktur Operasional PPK GBK Gatot Tetuko mengatakan sudah membuat rencana pemulihan rumput yang hanya menyisakan waktu empat hari sejak digunakan untuk konser GNR ke pertandingan Timnas Indonesia vs Timor Leste.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama kami menutup rumputnya menggunakan
grass cover yang tepat. Kemarin (6/11), tim kami memastikan bahwa penutupan lapangan dilakukan dengan benar supaya rumputnya tidak rusak."
 SUGBK akan digunakan untuk konser Guns N'Roses jelang Piala AFF 2018. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama) |
"Kedua, kami minta waktu sependek mungkin kepada pihak penyelenggara Guns N'Roses untuk menutup rumput. Tadi malam semua rumput baru ditutup," kata Gatot melalui sambungan telepon kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (7/11).
Total rumput di SUGBK ditutup selama tiga malam, mulai dari Selasa (7/11) sampai Jumat (9/11). Rencananya pada Jumat (9/11) pagi, rumput SUGBK sudah bisa kembali terkena cahaya matahari untuk siap digunakan lagi pada laga kedua Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Sebelum rumput ditutup, Gatot menyebut PPK GBK sudah perlakuan khusus sekaligus menyiapkan rencana pemulihan rumput. Seperti misalnya pemberian obat-obatan khusus untuk membuat rumput beristirahat selama ditutup.
 Timnas Indonesia akan menghadapi Timor Leste di SUGBK pada 13 November mendatang. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
"[Pemberian obat-obatan khusus] supaya tidak stres karena mau ditutup, sehingga pas dibuka lagi sudah segar dan rumput bisa bernapas lagi," terangnya.
Jika nantinya ada masalah dengan rumput PPK GBK sudah punya langkah-langkah yang bakal dilakukan sesuai prosedur standar (SOP). Pastinya, prosedur yang digunakan dipastikan harus seaman mungkin buat semua pesepakbola yang main di SUGBK nantinya.
PPK GBK juga memastikan rumput yang ada di SUGBK sudah sesuai dengan standar yang diberikan FIFA. Ada beberapa aspek yang bakal menjadi korban jika kondisi rumput tidak sesuai harapan, termasuk soal aspek keindahan terkait tinggi rumput yang bakal tidak merata di 2,5-3,5 sentimeter sesuai standar FIFA.
"Mungkin standar itu kami penuhi walau agak belang [tingginya tidak sama], jadi nanti akan kami tambal. Banyak langkah-langkah yang kami lakukan kalau rumput itu rusak. Yang penting rusaknya tidak setengah lapangan. Kalau sampai setengah lapangan [rusaknya], kami pasti katakan minta ampun ke PSSI. Tapi tidak pernah terjadi rusak sampai setengah lapangan," ucap Gatot.
Gatot mengungkapkan rumput di SUGBK pernah mati di beberapa bagian pada periode dua bulan terakhir. PPK GBK, disebut Gatot bekerja keras untuk menghidupkan kembali rumput-rumput yang mati itu. Jika rumputnya tidak mati waktu empat hari cukup untuk masa pemulihan.
Sebelumnya, rumput di SUGBK pernah mendapatkan kritikan dari pelatih Timnas U-19 Uni Emirat Arab (UAE) dan Qatar saat tampil di Piala Asia U-19 pertengahan Oktober lalu. Kondisi rumput yang rusak kala itu disebabkan waktu pemulihan yang sempit usai digunakan ajang Asian Games dan Asian Para Games 2018.
"Kalau pun tidak aman kami sudah punya langkah sesuai SOP. Tapi Guns N'Roses dibanding Asian Games dan Asian Para Games tidak ada apa-apanya, ini ringan paling stres sedikit dan 3-4 hari waktu
recovery cukup," tutup Gatot.
(ttf/har/bac)