Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam konferensi pers
Piala AFF 2018, pelatih Singapura Fandi Ahmad mengungkapkan kenangannya saat membuat diam 100 ribu suporter
Timnas Indonesia di SUGBK.
Fandi Ahmad adalah legenda sepak bola Singapura yang kini jadi pelatih untuk Piala AFF 2018. Dalam konferensi pers jelang laga lawan Timnas Indonesia, Fandi Ahmad membuka kenangannya tentang Timnas Indonesia.
Kenangan yang dimaksud Fandi adalah duel semifinal SEA Games 1997 di Jakarta. Saat itu Fandi mencetak gol meski akhirnya Singapura kalah 1-2 di akhir pertandingan. Laga itu akhirnya jadi laga terakhir Fandi dalam kostum Singapura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mencetak gol dan 100 ribu suporter (di Senayan) terdiam. Namun yang jadi kekecewaan saya, kami kalah (di akhir pertandingan)," ucap Fandi seperti dikutip dari Straits Times.
 Fandi Ahmad akan kembali berduel dengan Bima Sakti, namun kali ini sebagai pelatih. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama) |
Terkait duel kali ini, Fandi mengakui bahwa Timnas Indonesia punya kualitas yang membuat dirinya cukup iri.
"Indonesia secara teknik sangat kuat. Saya menikmati cara mereka bermain 1-2 sentuhan. Kami iri dengan gaya main sepak bola seperti itu namun tentunya kami akan memaksimalkan apa yang kami punya."
"Motivasi kami sangat kuat di laga ini," ujar Fandi.
Motivasi Fandi untuk laga ini adalah pembuktian kualitasnya sebagai pelatih setelah sebelumnya ia sukses jadi pemain hebat dalam sejarah sepak bola Singapura. Fandi ditunjuk sebagai pelatih sejak Mei lalu dan ditugaskan membawa Singapura lolos ke semifinal Piala AFF.
"Walaupun ini hanya untuk jangka pendek, saya sangat menantikannya (memimpin Singapura di Piala AFF). Setelah menyelesaikan karier sebagai pemain, ini adalah level tertinggi di dunia pelatih."
"Saya bangga mendapatkan kesempatan ini. Saya harap pemain bisa bermain baik karena saya mengenal mereka untuk waktu yang cukup lama dan ikatan kuat di antara kami bakal membantu kami melewati laga ini," tutur Fandi.
(ptr/sry)