Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco)
PSSI, Gusti Randa, enggan menanggapi serius soal wacana kemungkinan Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok menjadi Ketua Umum PSSI yang sempat bergulir ke publik.
Sejumlah nama seperti Erick Thohir dan Ahok sempat muncul dan diyakini publik bisa memimpin PSSI setelah kekecewaan terhadap
Edy Rahmayadi yang dianggap gagal memimpin induk organisasi sepak bola tanah air. Di media sosial pun mulai ramai tanda pagar (tagar) mendesak Gubernur Sumatra Utara itu mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
Gusti menilai menggadang-gadang mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sebagai Ketua Umum PSSI untuk saat ini tidak masuk akal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menganggap jika karena faktor ketegasan saja yang membuat wacana Ahok jadi Ketua Umum PSSI amat tak cukup. Banyak faktor lain yang menjadikan seseorang laik dan pantas berada di pucuk pimpinan induk organisasi sepak bola Indonesia itu.
 Gusti Randa menyebut Edy Rahmayadi juga merupakan sosok tegas memimpin PSSI. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
"Lebih
ngaco! Kita sudah menjalani sebuah proses di mana ketegasan Edy [Rahmayadi] dipilih karena dia [saat itu] Pangkostrad. Kurang tegas apa?"
"Saya kira sosok Pangkostrad lebih tegas daripada seorang Ahok. Dia punya prajurit segala macam. Tapi [ketegasan saja] juga tidak bisa menjawab [tantangan]. Jadi ini bukan soal tegas," ujar Gusti Randa kepada
CNNIndonesia.com.
Gusti menjelaskan, butuh pula integritas dan pengetahuan yang mumpuni tentang sepak bola dan organisasinya dari seorang kandidat. Belum lagi soal syarat mutlak yang ditetapkan seperti dalam Statuta PSSI bahwa seorang calon Ketua Umum PSSI harus berpengalaman minimal selama lima tahun aktif atau mengurus di sepak bola.
"Ini menyangkut persoalan dan integritas mengenai organisasi yang dipimpinnya nanti, itu saja. Kacau kalau nalar itu kalau ngomong [Ahok bisa menggantikan Edy jadi Ketua Umum PSSI," ucap Gusti.
Mantan aktor tersebut juga mengaku belum mendengar soal rumor-rumor Ahok bakal digadang-gadang jadi Ketua Umum PSSI.
"Tapi kalau orang-orang ngomong Erick Thohir, nah itu masih masuk akal, ada cantelannya [masih ada sangkut-paut]. Kalau Ahok, jauh lagi. Jauh lah. Isu-isu itu tak perlu ditanggapi," tutur Gusti.
Senada dengan Gusti, Sekretaris Menpora RI Gator S Dewa Broto menyoroti soal syarat formal berdasarkan Statuta PSSI menanggapi kemungkinan Ahok jadi ketua umum.
"Siapapun yang selama ini mempunyai kompetensi pengalaman teruji di bidangnya, keberanian ada tanggung jawab dan berani melakukan terobosan, siapapun orangnya pasti bisa mengurus medan laga di PSSI."
"Kriteria itu ada di Ahok, tapi apakah Ahok bisa memenuhi persyaratan yang diatur di PSSI? Saya kenal baik Ahok, terutama saat kasus Lebak Bulus tentang lapangan, kemudian di Incheon pada saat serah terima Asian Games. Kriteria-kriteria itu ada di Ahok, tapi
kan kita tidak ingin mengajarkan orang peraturan diterabas. Kecuali ada adendum atau perubahan. Kalau enggak, sama saja Kemenpora mengajarkan melanggar aturan," terang Gatot.
(ttf/bac)