Jakarta, CNN Indonesia -- Winger
Persib Bandung Atep menyebut pelatih yang bakal menggantikan
Roberto Carlos Mario Gomez di Maung Bandung harus punya mental yang kuat, terutama saat menghadapi tekanan yang diberikan
Bobotoh, suporter Persib.
Menurut Atep bukan hal yang mudah untuk menjadi pelatih Persib. Selain mental yang kuat, calon pelatih baru Persib juga disebut harus punya karakter.
"Di Persib ini kan tentunya banyak tekanan-tekanan yang luar biasa dari Bobotoh. Intinya harus kuat mental ya, karena tidak mudah melatih Persib," kata Atep melalui sambungan telepon kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (12/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mario Gomez disebut Atep juga mulai merasakan tekanan besar dari suporter sejak awal musim. Namun ia yakin setiap pelatih memiliki kelebihan masing-masing, mulai dari strategi, cara penyampaian dan lainnya.
"Tapi yang terpenting adalah melatih Persib itu harus punya mental yang kuat. Sekarang belum terbayanh [siapa pelatih yang cocok menangani Persib]. Yang pasti setelah manajemen mempertimbangkan pemutusan kontrak Mario Gomez, bakal ada penggantinya yang lebih cocok dan lebih bisa mengangkat tim," bebernya.
Pemain 33 tahun itu juga memuji Mario Gomez yang selama setahun terakhir menjadi nakhoda tim Maung Bandung. Ia menyebut pelatih asal Argentina itu merupakan sosok yang pintar.
 Atep (kanan) menilai Mario Gomez sebagai sosok humoris. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi) |
Itu terbukti di musim perdananya bersama Persib, Mario Gomez bisa menampilkan permainan yang berkarakter untuk meningkatkan performa tim di setiap pertandingan.
"Keputusan dia [Mario Gomez] tidak diperpanjang itu mungkin penilaian dari manajemen, tapi kami sebagai pemain tetap mengapresiasi sudah kerjasama dengan dia. Kami cukup baik, cukup enjoy dan kalau pun musim ini Persib tidak diganggu ya kemungkinan bisa menjadi juara. Tapi yaitulah, kalau kinerja dia cukup baik lah kalau menurut saya," ujar Atep.
Atep menambahkan kondisi ruang ganti bersama Mario Gomez yang juga merupakan mantan pelatih klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim itu selama ini cukup cair. Gomez disebut sering bercanda dan memberikan masukan kepada pemain-pemain yang dirasa penampilannya masih kurang.
"Artinya walaupun dia pelatih asing tapi dia memposisikan dirinya bahwa pentingnya adaptasi untuk pemain lokal. Mungkin untuk pemain-pemain canggung kalau bercanda sama dia, tapi dia berusaha mencairkan suasana di ruang ganti atau pun latihan dan selalu dibarengi dengan candaan," tandasnya.
Sebelumnya manajemen Persib melalui Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahjono memilih untuk memutus kontrak Mario Gomez setelah hanya mampu membawa tim Maung Bandung ke posisi empat Liga 1 2018. PT PBB memutus satu tahun kontrak tersisa dengan Gomez.
"Pelatih sudah selesai ya. [Kontrak Gomez] diputus. Sudah ada evaluasi, dengan perilaku dia yang kalian semua tahu lah seperti itu. Bagaiamana ya, tidak nyaman bagi pemain di tim kondisi seperti itu akhir-akhir ini. Hubungan dengan pemain, ofisial," kata Teddy saat ditemui di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Rabu (12/12).
Gomez di Mata Febri Hariyadi Sementara itu, Febri Hariyadi memiliki kesan yang bagus terhadap Mario Gomez. Ia sendiri mengaku belum mengetahui secara secara resmi soal pemecatan pelatih tersebut.
"Oh saya belum tahu, pemain tidak ada pemberitahuan resmi. Jadi saya tidak berani buka suara," kata Febri kepada CNNIndonesia.com mengenai pemutusan kontrak Gomez pada Rabu (12/12).
"Di mata pemain, Gomez selayaknya pelatih saya. Biasa, tidak ada masalah apa-apa. Bagus kepemimpinannya dia, sosok pelatih yang bagus. Secara kepribadian juga humoris."
 Febri Hariyadi mengatakan Mario Gomez sebagai sosok pelatih yang baik. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi) |
Febri sendiri optimistis Persib tetap bakal bagus musim depan dengan pelatih baru.
"Untuk musim depan mudah-mudahan bisa lebih baik lagi, siapapun pelatihnya yang terbaik untuk Persib," ucapnya.
(map/ttf/bac/nva)