Jakarta, CNN Indonesia --
Muhammad Fadli pernah membuktikan ia bisa jadi raja balap motor. Setelah satu kaki hilang, ia tetap bisa jadi yang terbaik di lintasan.
Fadli adalah salah satu pebalap motor terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Namun kiprahnya di dunia balap akhirnya terkendala oleh kecelakaan yang dialami pada 7 Juni 2015.
Tiga tahun berselang, Fadli kembali berada di podium tertinggi. Fadli berhasil meraih medali emas Asian Para Games di nomor individual pursuit 4000 meter C4.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli tak lagi memacu gas di lintasan, melainkan ia mengayuh pedal sepeda di velodrome balap sepeda. Ia mengendalikan sepeda dengan bantuan kaki palsu yang ada di kaki kirinya.
Selain meraih emas di nomor tersebut, Fadli meraih perak di nomor time trial dan perunggu di nomor team sprint.
Catatan satu emas, satu perak, dan satu perunggu membuat Fadli menjadi salah satu atlet yang melejit di ajang Asian Para Games 2018.
Untuk bisa berdiri di podium tertinggi, jalan terjal harus dilalui oleh Fadli. Memang hanya berjarak tiga tahun dari kecelakaan, namun prestasi tinggi itu terasa datang cepat karena besarnya tekad dalam diri Fadli.
 Muhammad Fadli menempa diri jadi atlet para cycling hebat di sirkuit Sentul, tempat ia mengalami kecelakaan dan harus kehilangan kaki kirinya. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
"Beberapa minggu setelah kecelakaan, anak saya lahir. Dia adalah penyemangat. Saya bertekad harus bisa kembali berjalan sebelum anak saya bisa berjalan," tutur Fadli kepada CNNIndonesia.com tahun 2017 lalu.
Setelah enam bulan terbaring di rumah sakti, Fadli memutuskan untuk melakukan amputasi setelah sejumlah proses untuk mengembalikan fungsi kaki kirinya terus menemui kegagalan.
Dengan kaki palsu di kaki kiri, Fadli terus berusaha kembali 'normal'. Ia belajar lagi berjalan, mengendarai mobil, dan akhirnya memutuskan kembali ke dunia atlet, kali ini lewat para cycling.
"Ketua PB ISSI, Pak Raja Sapta Oktohari menawari saya untuk ikut Kejuaraan Asia Para Cycling. Jadi sejak awal tahun 2017 saya berlatih lebih intensif untuk menghadapi kejuaraan itu," kata pria berusia 34 tahun itu
Ia berlatih mengayuh sepeda di Sirkuit Sentul, tempat yang membuatnya teringat akan kejadian yang membuat kakinya kirinya hilang. Motivasi dan semangat luar bisa membuat Fadli melewati segala ujian yang datang dengan senyuman dan keikhlasan.
Fadli melakoni debutnya di dunia balap sepeda saat mengikuti gelaran paracycling di Kejuaraan Asia 2017. Tak butuh waktu lama, Fadli membawa pulang satu perak dan satu perunggu dari ajang ASEAN Para Games 2018.
 Muhammad Fadli selalu percaya diri dan bersikap optimistis saat mulai menekuni karier di para cycling. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Momen itu kemudian membuat Fadli makin percaya diri. Ia terus mempersiapkan diri demi menyambut Asian Para Games.
Fadli lalu berhasil merebut medali emas ke-25 buat Indonesia di ajang Asian Para Games 2018 pada nomor individual pursuit 4.000 meter C4 putra di Stadion Velodrome, Jakarta, Jumat (12/10).
Di nomor 4.000 meter C4 putra, Fadli mengalahkan atlet Malaysia Mohd Najib di babak final untuk meraih titel juaranya usai mencatatkan waktu tercepat, 5 menit 03,605 detik.
Fadli telah menunjukkan bahwa tak ada kata mustahil untuk sebuah keberhasilan, namun tentunya hal itu harus diiringi kerja keras, motivasi, dan kepercayaan diri.
(ptr/ttf/bac)