Jakarta, CNN Indonesia -- Gelandang asal Montenegro,
Srdan Lopicic, minta diberi waktu untuk memberikan bukti di
Persib Bandung meskipun sempat mendapat penolakan dari Bobotoh lantaran dianggap sudah berumur.
Tidak saja karena berusia 35, Srdan Lopicic juga dinilai sudah kehilangan masa keemasan karena tidak bisa menampilkan performa terbaik di dua klub sebelumnya, Borneo FC serta Persiba Balikpapan.
Meski demikian pemain yang dikontrak Persib satu tahun ini menegaskan siap membuktikan diri bersama Maung Bandung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau umur kita tidak bisa memprediksi, bisa saja pemain 20 tahun datang ke sini tapi tidak bisa 'berlari'. Saya kelihatan umur 35, tapi kita tidak tahu dalam sepak bola siapa yang bisa memprediksi," ujar Lopicic.
Pemain yang akrab disapa Lopi itu juga berjanji dan meminta waktu hingga kompetisi Liga 1 2019 dimulai untuk bisa memberikan yang terbaik bagi tim Persib.
 Atmosfer Bobotoh jadi alasan utama Lopicic (tengah) gabung Persib. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto) |
"Saya janji dan minta diberikan waktu sampai kompetisi mulai Mei nanti. Saya siap beri bukti. Selama tujuh tahun bermain untuk tim besar baik di Montenegro maupun di sini [Indonesia], saya sudah memberikan trofi," tegasnya.
Srdan Lopicic tampak mengikuti sesi latihan perdana Persib di Stadion Arcamanik, Senin (14/1). Mantan pemain Arema FC itu mengaku senang bisa berseragam Maung Bandung untuk mengarungi Liga 1 2019.
"Saya bangga dan terhormat bisa bermain untuk Persib Bandung. Pelatih [Miljan Radovic] sebelumnya menghubungi saya, dia memiliki program bagus. Alasan saya datang ke sini karena Persib adalah tim paling besar di Asia dan Bobotoh juga seperti itu," ucap Lopicic.
Lopi mengatakan atmosfer sepak bola di Bandung menjadi alasan utamanya berseragam Persib. Ia juga memiliki keinginan yang besar untuk memberikan kontribusi bagi klub asal Bumi Parahiyangan ini.
"Beberapa kali saya bermain melawan Persib di Bandung, dan main lawan mereka itu atmosfernya luar biasa. Jadi saya datang ke sini dengan hati dan untuk memberikan bukti, semoga bisa berkontribusi," ujar Lopi.
(hyg/ptr)