Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Pembina
PSSI Maurar Sirait menyebut
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk menghabisi mafia sepak bola di Indonesia.
Kasus pengaturan skor jadi perbincangan hangat di kalangan pencinta sepak bola nasional setelah Satgas Anti Mafia Bola mulai menindak para pelaku.
Sejauh ini polisi sudah menetapkan 15 tersangka kasus pengaturan skor, termasuk mantan anggota Exco PSSI, Johar Lin Eng dan Dwi Irianto alias Mbah Putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono juga ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan perusakan barang bukti di Kantor Komdis PSSI di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Maurar Sirait yang pernah menjabat Ketua Steering Committee Piala Presiden, mengatakan telah mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo untuk mengawal kasus mafia sepak bola di Indonesia.
 Joko Driyono tersangka kasus perusakan barang bukti. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana) |
"Pengaturan skor ini harus diusut sampe tuntas. Saya sempat bertemu dan bertanya pada Presiden soal sikapnya terhadap PSSI. Pak Jokowi bilang, habisi!" kata Maruarar Sirait dalam acara Mata Najwa, PSSI Bisa Apa Jilid Empat, Rabu (20/2).
Ketua Satgas Anti Mafia Bola Brigjen Pol Hendro Pandowo menyambut baik pesan dari Presiden Jokowi. "Polisi tidak ragu-ragu untuk menghabisi," ujarnya.
Hendro menurutkan pihak kepolisian sudah menerima 500 laporan dari berbagai pihak terkait praktik mafia bola. Sebagian berkas telah diproses.
"Kami sudah buka posko di Polda Metro Jaya dan sekarang sudah menerima 500 laporan. Sudah kami analisa dan sebagian sudah jadi bahan untuk proses pemeriksaan," ujar Hendro.
"Ada proses penyidikan yang kami lakukan. Dari 10 tersangka, 6 tertahan melibatkan Exco, Komdis, Direktur Wasit, dan wasit. Baik itu wasit lapangan, asisten wasit 1 atau 2," ujarnya.
PSSI juga berencana untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) usai Pemilihan Presiden pada April mendatang. KLB diadakan untuk menetapkan pengurus baru termasuk Ketua Umum PSSI.